ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Irwan, seorang guru yang juga Kepala Sekolah(Kepsek) SMPN 4 Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi, diduga memukul siswanya bernama Abdul Rafi (14) hingga hampir tak sadarkan diri.
Saat dimintai keterangannya siswa kelas tiga SMPN 4, warga Desa Patuno Kecamatan Wangi-Wangi mengaku, mengalami penganiayaan di dalam ruang kelas saat jam sekolah. Ia menceritakan bahwa Kepsek yang diketahui merupakan tetangganya itu secara tiba-tiba memukul pipinya sebelah kanan hingga merah. Atas insiden itu, ia merasa pusing dan hampir pingsan.
“Hari itu saya sedang bermain sama teman-teman, tapi ada salah satu dari teman saya menyebut tidak usah kita anggap bicaranya Pak Irwan. Mendengar hal itu dia langsung menuduh kalau saya yang bicara begitu dan menampar saya satu kali di pipi kanan saya. Hingga kepala saya pusing sampai berkunang-kunang penglihatanku karena terlalu kerasnya dipukuli,” tuturnya, Selasa, (4/4/2017).
Lanjut Rafi, penganiayaan itu terjadi pada hari Senin (3/4/2017) dihadapan siswa lainnya. Akibat kejadian itu membuat dirinya malu untuk pergi bersekolah.
“Anak saya tidak mau ke sekolah hari ini karena malu atas kejadian kemarin yang alaminya. Apa lagi saat itu dia dipukul di hadapan teman-temannya, mungkin karena keras sekali anak saya dipukul sampai jam tangan Kepala Sekolah itu terlepas dari tangannya,” ungkap Rusidi, yang merupakan ayah korban, Abdul Rafi.
Kepsek SMPN 4 Wangi-Wangi, Irwan yang berhasil dikonfirmasi membenarkan bahwa kejadian itu dilakukannya lantaran tersinggung ketika mendengar ada bahasa kurang sopan yang dilontarkan anak didikannya. Belakangan baru diketahui bahwa bukan korban yang menjadi biang kerok masalah itu.
Baca Juga : Lecehkan Siswanya, Kepala Sekolah di Buton Ditahan Polisi
“Bukan Rafi sebenarnya yang mengatakan itu, namun ketika ditanya siapa yang bicara seperti itu dia yang langsung angkat tangan. Sontak lalu saya tampar dia, namun kami sudah saling memaafkan di rumah korban kemarin, saya juga sudah jelaskan kepada orang tuanya dan mereka bisa memahami,” terangnya saat ditemui di kantornya.
Di tempat yang sama, sejumlah siswa mengakui bahwa yang melontarkan kalimat itu bukan Abdul Rafi, tapi salah seorang siswa yang kebetulan berada tepat di samping korban saat itu. (B)
Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Kiki