ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara (Sultra) memprediksi tiga bulan kedepan curah hujan mengalami peningkatan.
Januari 2020 ketebalan hujan secara umum berkisar antara 201 hingga 500 mm, dan curah hujan kategori sangat tinggi di atas 500 mm berpotensi terjadi di sebagian wilayah Konawe dan Konawe Utara (Konut). Faktor lokal seperti letak geografis wilayah, suhu serta kondisi lingkungan menjadi penyebab kedua kabupaten ini berpotensi dilanda hujan sangat tinggi.
Untuk sifat hujan bulan tersebut secara umum diperkirakan atas normal (AN) karena nilai curah hujan lebih dari 115 persen terhadap rata-ratanya. Sifat Hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau).
Baca Juga : Hujan Mulai Guyur Kendari, BPBD Siagakan Tim Reaksi Cepat
Bulan Februari 2020, curah hujan di Sultra antara 201 hingga 500 mm. Curah hujan sangat tinggi di atas 500 mm berpotensi terjadi di sebagian wilayah Koltim, Konawe, dan Konut. Sifat hujannya sama AN begitu pula bulan Maret.
Kepala Stasiun Klimatologi Ranomeeto, Aris Yunatas mengatakan, saat ini sirkulasi angin di lapisan 850 mb wilayah Indonesia pada bulan November 2019 lalu umumnya masih didominasi dari arah Tenggara yang sifatnya kering (angin monsun timuran) sehingga potensi pertumbuhan awan tidak signifikan.
Belum lagi terdapat daerah belokan angin di Papua, Sulawesi bagian utara, hingga Kalimantan bagian utara yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut meningkat.
Selain itu, suhu muka laut di perairan Indonesia bagian selatan pada bulan November 2019 lalu didominasi anomali negatif yang berarti relatif lebih dingin dari normalnya dan di perairan Indonesia bagian utara cenderung beranomali positif, artinya relatif lebih hangat dari normalnya.
“Secara khusus pada perairan di sekitar wilayah Sultra, anomali suhu muka laut berkisar antara 0 0.5 0C,” ungkapnya melalui siaran buletin iklim, Sabtu (21/12/2019).
Kemudian bulan ini, sebagian besar wilayah Indonesia didominasi anomali normal hingga positif dan terus meningkat hingga bulan Februari mendatang, kecuali di perairan barat Sumatera yang diprakirakan masih mengalami anomali normal hingga negatif.
Sementara bulan Maret hingga Mei 2020, diperkirakan wilayah perairan Indonesia secara keseluruhan didominasi anomali positif. Suhu muka laut di wilayah Nino pada bulan Desember 2019 hingga Mei 2020 diprediksi berada dalam kondisi normal hingga negatif.
Baca Juga : Hujan Deras, Pohon Tumbang di Depan Makodim Kendari
Sebelumnya, Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Adi Istiyono mengatakan, Sultra telah memasuki masa peralihan. Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir berdasarkan hasil analisis BMKG, bahwa kondisi kelembaban atmosfer makin basah di lapisan atas. Untuk ketebalan hujan masih berfluktuasi.
Adi juga menegaskan, saat ini belum memasuki musim penghujan, dan diperkirakan beberapa hari kedepan hujan disertai angin kencang, guntur dan kilat masih berpotensi terjadi namun belum merata.
“Yang juga perlu diwaspadai awan Kumulonimbus pak,” ungkapnya melalui sambungan pesan WhatsApp, Senin (16/12/2019) lalu. (b)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki