Tiga Hari Tak Mengalir, Warga Koltim Keluhkan Layanan PDAM

Tiga Hari Tak Mengalir, Warga Koltim Keluhkan Layanan PDAM
WARGA MENGELUH - Warga Kelurahan Simbalai, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara mengeluhkan pelayanan dari pihak PDAM. Pasalnya, sudah tiga hari belakangan ini, pasokan air bersih didaerah mereka tersendak. (Foto : Samrul/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Warga Kelurahan Simbalai, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara mengeluhkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Pasalnya, sudah tiga hari belakangan ini, pasokan air bersih di daerah mereka tersendat.

“Sudah tiga hari ini air PDAM tidak mengalir. Tidak tau kenapa bisa sampai begitu,”kata Trisno (31), salah seorang warga Kelurahan Simbalai, kepada awak zonasultra.id, Minggu (1/12/2019).

Warga dusun III ini mengungkapkan, sejak beberapa bulan ini memang pasokan air PDAM tidak bagus mengalir. Itupun mengalir nanti tengah malam. Kemudian airnya keruh dan berlumut.

Baca Juga : Pelayanan Air Bersih Rendah, Pemprov Sultra Dorong Peningkatan Kapasitas PDAM

“Mengalir biasanya nanti tengah malam. Baru tidak lama lagi mengalir, hanya sebentar saja. Belum semua terisi tempat air saya, sudah mati,”ucapnya.

Untuk kebutuhan memasak dan minum, Trisno terpaksa mengambik air sumur bor milik tetangganya yang berjarak 30 meter saja. Sedangkan kalau keperluan mencuci pakaian atau mencuci piring, Ia mengambilnya di kali meskipun berwarna keruh.

Tiga Hari Tak Mengalir, Warga Koltim Keluhkan Layanan PDAM
Air yang diterima warga sedikit berkeruh dan berlumut

Solihin (50), warga dusun IV, Kelurahan Simbalai juga mengeluhkan tidak maksimalnya pelayanan air bersih dari PDAM. Bahkan, Ia terpaksa membeli mesin pompa air untuk mengambil air di rumah tetangganya.

“Kita harap air PAM bikin pedoko saja,mending saya beli mesin pompa air. Apalagi dekat ji sama tentangga. Jaraknya hanya 30 meter saja. Airnya juga bagus,”tuturnya.

Tidak terpenuhinya secara maksimal kebutuhan air bagi rumah tangganya, Solihin menjadi malas untuk membayar tagihan air. “Seandainya airnya lancar, kita kasi lancar juga bayar,”ucap Solihin.

Baik Trisno maupun Solihin berharap agar pihak PDAM memperhatikan persoalan ini. Apalagi air merupakan kebutuhan utama yang sangat diperlukan oleh mereka.

Seorang ibu warga dusun II yang enggan menyebut namanya juga mengeluhkan terkait pelayanan pihak PDAM ini. Lantaran air tidak mengalir, Ia harus berjalan kaki mengambil air ke tentangga sejuah 50 meter.

“Mau diapa. Biar kita mau gunakan buang air kecil sudah tidak ada. Memasak saja tadi pagi, saya pakai air galon. Untungnya tetangga mau air sumurnya kita ambil. Kalau waktu menagih harus dibayar. Giliran terlambat membayar air didenda. Giliran tidak mengalir, mereka tidak didenda. Mana panas begini. Masih mending lampu yang mati daripada air. Kalau lampu masih bisa pakai lilin.Kalau air yang tidak mengalir bagaimana mi,”ucapnya dengan nada kesal.

Baca Juga : Dikategorikan Sehat, Pelayanan PDAM Baubau Mesti Dibenahi

Pasokan air PDAM untuk wilayah dusun II, III maupun dusun IV berasal dari pipa PDAM yang ada dipegunungan hulu Loea, Kecamatan Loea.

Pantauan awak zonasultra.id di dusun III, hari ini air sempat mengalir pada pukul 10. 30 wita. Belum sepenuhnya tempat penampungan air warga terisi, air sudah kembali mati. Parahnya, air yang terdistribusi ke warga sedikit keruh bercampur lumut.

Sementara itu, Dirut PDAM Koltim, Suryo yang coba dikonfirmasi, Minggu (1/12/2019) pukul 10.49 wita via telepon mengatakan bahwa persoalan ini lebih jelasnya diketahui oleh petugas tekhnis.

“Besok saja datang ke kantor konfirmasi,”katanya singkat. (B)

 


Kontributor : Samrul
Editor : Abd Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini