ZONASULTRA.COM,KENDARI– Sejumlah areal perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Tinindo Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dilaporkan terbakar. Kebakaran terjadi pada Minggu 7 Oktober lalu.
Kepala Daerah Operasi (Daops) Manggala Agni, Tinangea Yanuar Fanca Kusuma mengatakan, area perkebunan ini merupakan lahan milik PT Sari Asri Rezeki Indonesia (SARI), pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan untuk upaya pemadaman.
“Kebakaran terjadi sore hari dan kami minta pemadaman dihentikan sementara pada hari itu karena sudah menjelang sore hari,” ungkap Yanuar kepada zonasultra.
Hingga Jumat (12/10/2018) ini petugas masih melakukan pemadaman bersama pihak terkait lainnya. Dikawasan kebakaran juga terdapat pemukiman warga setempat. Belum ada laporan pasti terkait luasan lahan yang terbakar.
“Kita masih tunggu laporan pasti tim disana, apakah berdampak ke warga sekitar atas kepulan asap tersebut,”tukasnya.
Selanjutnya jelas Yanuar, selain konsesi perkebunan PT, kebakaran juga terjadi pada hari Selasa (9/10/2018) di Desa Wumbubangka, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana yang merupakan lahan sekitar konsesi perkebunan tebu milik PT Jhonlin dengan jenis vegatasi yang terbakar adalah semak belukar dan pohon akasia. Sekitar 2 kilometer dari lokasi kebakaran merupakan pemukiman transmigrasi.
Untuk penyebab kebakaran belum diketahui dan kendala yang ditemui tim Daops Tianggea yakni cuaca ekstrim, angin, tidak ada akses kendaraan taktis yang dapat mencapai lokasi kebakaran serta banyak pohon akasia yang tumbang.
Hingga saat ini kebakaran di lahan konsesi PT Sari Asri Rezeki. Laporan kebakaran lahan juga terjadi di konsesi lahan perkebunan tebu PT Jhonlin. Pihaknya bersama Polsek Tinanggea serta pihak perusahaan masih melakukan pemadaman. Luas lahan yang terbakar pun belum diketahui.
Selanjutnya, kemarin Kamis (11/10/2018) malam sekitar pukul 19.44 WITA pihaknya menerima informasi dari warga adanya kepulan asap tebal di sekitar Desa Lalonggasu, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Bombana.
“Informasi di koordinasikan ke Polsek Tinanggea dan dibenarkan adanya karhutla. Tim MA bergerak menuju TKP pukul 20.17 WITA dan langsung melakukan pemadaman bersama, berbeda dengan yang lain pihak KIC tidak ada yang turun membantu memadamkan kebakaran,” jelas Yanuar.
Jenis vegetasi terbakar adalah semak belukar dan alang-alang. Kendala dari tim adalah tidaknya adanya akses kendaraan taktis, sumber air jauh, kejadian terjadi malam hari guna menjaga keselamatan, maka tim ditarik keluar dari lokasi kebakaran.
Penyebab kebakaran belum diketahui, sementara luas lahan yang terbakar sekitar 7 hektar. Untuk status lahan dugaan sementara merupakan lahan konsesi perkebunan tebu, cabai dan kelapa PT. Kilau Indah Cemerlang (KIC). Sekitar 3 km dari lokasi kebakaran merupakan lahan pemukiman warga.
“Untuk proses hukum kami serahkan ke pihak yang berwajib, tugas kami hanya memadamkan,”tukasnya. (B)