ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Penerbangan perdana Garuda Indonesia, Banyuwangi, 21 Juni 2017 tampaknya bakal menorehkan catatan sejarah. Sedikitnya tiga menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo yang sudah memastikan diri bakal ikut. Diantaranya, Menpar Arief Yahya, Menhub Budi Karya Sumadi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito.
Menpar Arief Yahya menyebut pembukaan rute penerbangan Jakarta-Banyuwangi ini seperti membuka pintu pasar terbesar pariwisata nusantara, yakni Jakarta. Untuk wisnus leisure, Jakarta punya daya beli terbesar di tanah air. Banyuwangi punya opportunity besar, untuk membangun pariwisatanya semakin bersinar.
“Terima kasih Garuda Indonesia, terima kasih Pak Menhub Budi Karya!” ucap Menpar Arief Yahya, yang akan bersama-sama menjajal penerbangan perdana itu. Penerbangan Jakarta-Banyuwangi juga dapat dimanfaatkan kabupaten sekitar Banyuwangi, seperti Situbondo, Bondowoso dan Jember.
Pada waktu yang bersamaan, 21 Juni 2017 itu Menpar bersama Mendag Enggartiarso Lukito meresmikan (soft opening) hotel bintang empat pertama kali di kabupaten itu, El Royale Hotel & Resort Banyuwangi. Hotel megah dengan gaya arsitektur Osing, suku asli Banyuwangi yang berada di Jalan Raya Banyuwangi Jember KM 7, Dadapan, Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur itu.
Lagi-lagi Menpar Arief juga berterima kasih pada Mendag Enggartiarso yang turut mendorong sektor pariwisata Banyuwangi untuk lebih cepat berkembang. Di hotel itu pula, Menpar sekaligus membuka pelatihan Frontliners Kepariwisataan Banyuwangi dan sekitarnya.
(Baca Juga : Awal Juni Garuda Indonesia Mulai Operasi di Bandara Sugimanuru)
Menteri Arief menjelaskan, ada sekitar 150 orang yang akan dilatih khusus. Yang termasuk frontliners itu antara lain Petugas Bandara Blimbingsari, Banyuwangi dan Bandara Jember, para petugas hotel Banyuwangi, dan masyarakat/asosiasi/pelaku usaha wisata di Ijen seperti transportasi dan akomodasi di sekitar Ijen.
Hotel ini dimaksudkan untuk mengimbangi, antara atraksi, akses dan amenitas. Ketika dua penerbangan bertambah di bulan Juni, maka amenitasnya juga harus menyesuaikan diri. Harus bertambah. “Biar komposisinya selalu berimbang,” ungkap Arief Yahya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun menjadi guide. Dia menjelaskan gaya arsitektur yang dimiliki eL Royal Hotel and Resort Banyuwangi. Yakni mirip dengan desain khas adat rumah Osing Banyuwangi.
(Baca Juga : Garuda Indonesia Batal Buka Rute Penerbangan di Wakatobi)
Anas membenarkan, berdirinya eL Royal Hotel and Resort ini agar bisa mengimbangi kebutuhan penginapan bagi pengunjung yang datang ke Banyuwangi. Terutama setelah banyak flights dari Jakarta terbang ke Banyuwangi langsung.
Hotel ini menawarkan berbagai pilihan kamar, ada 6 tipe unit villa, 100 standard room dan 2 junior suite. eL Royal Hotel and Resort memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti kolam renang untuk dewasa dan anak, spa, gym serta ballroom dan meeting room. (*)