ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tiga perusahaan asal Korea Selatan(Korsel) menyatakan keseriusannya untuk mengembangkan pemanfaatan tanaman kayu energi biomassa (wood pellet) yang ada dikawasan hutan sosial di kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Keseriusan ketiga perusahaan itu dibuktikan dengan penandatangan kesepakatan kerjasama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dengan PT Inc Multi Konsultan (IMK), PT Indonesia Natural Core (INC)serta Hyundai.
Kesepakatan itu ditanda tangani langsung Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi, Selasa (14/8/2018).
Program ini akan memanfaatkan lima ribu hektar lahan di Konsel untuk ditanami tanaman sumber energi wood pellet, seperti kaliandra dan gamal yang nantinya diharapkan dapat menjadi biomassa untuk memenuhi bahan baku industri seperti PLTU menggantikan batu bara.
Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi mengungkapkan, sebenarnya penandatanganan nota kesepahaman itu sudah lama digagas, namun baru terealisasi saat ini.
“Kita apresiasi kepada dinas kehutanan dan jajaran Pemda Konsel dan para pemegang izin khususnya UPTD KPH 24 Gularaya. Ini terus terang menguntung juga, karena ada beberapa investasi yang cukup besar,” ujarnya.
Teguh pun mengapresiasi PT IMK yang telah melakukan investasi yang ramah lingkungan dengan pola menanam pohon kaliandra dan gamal di wilayah Sultra.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kehutanan provinsi Sultra, Subandriyo mengemukakan bahwa kerjasama ini digagas melalui kerjasama izin pada areal hutan sosial antara UPTD KPH 24 Gularaya, PT IMK, IUPHHK HTR Koperasi Hutan Jaya Lestari, IUPHHKm dan Kementerian Kehutanan.
“Wood pellet itu, semacam butiran-butiran yang nantinya menjadi bahan bakar pengganti batu bara. Jadi dia itu tanaman kayu tapi bukan pohon, ukurannya agak kecil setelah di tanam dua sampai tiga tahun sudah bisa dipanen. Panennya nanti dibuat dalam bentuk cip kemudian diolah menjadi wood pellet,” jelas Rusbandriyo.
Sementara itu, Kim Hyo Chan selaku Presiden Direktur PT INC mengaku sangat senang dengan adanya kerjasama tersebut. Menurutnya, areal hutan Konsel sangat luas dan banyak memiliki potensi pengembangan wood pellet.
“Kita melihat peta, tenyata Konsel punya hutan yang luas dan masih lestari. Makanya kita memilih Konsel,” ucapnya.
Ia pun berjanji, operasional proyek ini nantinya akan menggunakan tenaga lokal secara penuh. Tidak hanya itu, guna mendukung proses kerjasama tersebut, pihaknya telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 1.5 trilliun. (B)
Reporter : Randi Ardiansyah
Editor : Abdul Saban