Tim KKN Undip Latih Internet Marketing Pengrajin Kulit di Masin Jateng

Tim KKN Undip Latih Internet Marketing Pengrajin Kulit di Basin Jateng
KKN UNDIP - Tim KKN Undip saat memberikan pelatihan internet marketing kepada para pengrajin kulit di Desa Masin, Batang Jawa Tengah. (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BATANG – Era industri 4.0 ramai dibahas pasca debat kedua calon presiden (capres) pada 17 Februari yang lalu. Jokowi mengatakan revolusi industri 4,0 merupakan proses industri dengan kecepatan yang sangat tinggi, artificial intelligent, big data, advance robotic dan semuanya. Ia meyakini dengan persiapan pembangunan SDM akan dapat mempersiapkan bangsa menuju revolusi industri 4.0.

Era revolusi industri 4.0 merupakan era perkembangan industri dengan menggunakan teknologi internet. Termasuk dalam pemasaran suatu produk. Lebih dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang di Indonesia telah terhubung jaringan internet sepanjang 2017 menurut laporan teranyar Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII).

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) mencoba mengangkat permasalahan yang dihadapi masyarakat untuk mempersiapkan era industri 4.0. Salah satu Tim KKN Undip di Desa Masin, Batang Jawa Tengah memberikan pelatihan internet marketing kepada pengrajin kulit di Desa Masin.

Rizal Bahtiar salah satu anggota Tim KKN Undip mengungkapkan bahwa era internet dapat dijadikan peluang untuk memajukan dan memasarkan produk – produk daerah. Akan tetapi kenyataannya banyak produsen di daerah-daerah, contohnya pengrajin kulit di Desa Masin yan tidak begitu bisa menggunakan e-commerce dalam pemasaran produknya.

“Dari masalah tersebut muncul ide dari kita sebagai mahasiswa KKN untuk memberikan pelatihan dan pembimbingan pemasaran dengan internet,” kata Rizal saat kepada awak Zonasultra pada Kamis (21/2/2019).

Harapannya, lanjut Rizal, dengan dilakukannya pelatihan tersebut diharapkan dapat mengembalikan kejayaan produk kerajinan kulit Desa Masin yang pernah bersinar di tahun 1980an. Produksi kerajinan kulit di Desa Masin telah mengalami pemunduran tiap tahunnya. Hal ini berbanding terbalik dengan kejayaan industri kulit desa masin 2 Dekade silam.

Berdasarkan keterangan Mubaroq selaku ketua BUMDes, dari tahun 1980 -1998 Desa Masin pernah berjaya dengan hasil kerajinan kulitnya. Pada saat itu hampir satu Industri rumahan kulit mempunyai pengrajin 20-30 orang. Namun saat ini hanya tersisa 5-10 orang pengrajin di setiap industri rumahan kulit dan tidak sedikit yang gulung tikar. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini yaitu kurangnya pemasaran barang di tengah persaingan era digital yang membuat Industri kulit di Desa Masin kalah dengan industri – industri kulit lainnya.

“Faktor lain adalah kurangnya pendampingan dan pelatihan bagi para pelaku Industri kulit yang rata rata sudah berusia 40-65 tahun,” imbuh Rizal.

Selain Rizal Bahtiar, anggota KKN Undip lainnya yang turur terlibat membeeikan pelatihan internet marketing diantaranya yakni Ranindyta Elda Cyntia (Kesehatan Masyarakat), Alfin (Teknik Elektro), Dini Monicasari (Psikologi), Nurdiansya Waruwu (Teknik Komputer), Puspita Ristiyana (Teknik Planologi), Widya Syakril Hida (Matematika), dan Nadya Sarah Nisrina (Teknik Arsitektur). Kegiatan KKN ini berlangsung selama 42 hari mulai dari 7 Januari sampai 19 Februari 2019.

Pada kegiatan ini para pelaku UMKM dan pengrajin kulit dikenalkan dunia internet dengan harapan nantinya dapat diimplementasikan kedalam bisnisnya masing masing. (B)

 


Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini