Tina Nur Alam Caleg Nasdem, Berkarya dan PKPI Tanpa Calon

Tina Nur Alam
Tina Nur Alam

ZONASULTRA.COM,JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) resmi merilis Daftar Calon Sementara (DCS) anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, termasuk di Dapil Sulawesi Tenggara (Sultra). Sesuai dugaan awal, Tina Nur Alam yang kini jadi anggota DPR RI dari PAN, memilih hengkang ke Partai Nasdem dan diberi nomor urut 2 oleh partai besutan Surya Paloh itu.

Dilirik dari laman kpu.go.id, secara lengkap KPU sudah melansir siapa saja yang menjadi kandidat perebut 6 kursi DPR RI dari Sultra. Dari 16 parpol yang bakal bertarung di Pemilu 2019, Partai Berkarya dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dinyatakan tak memiliki Bakal Caleg DPR RI. Sementara PBB, Hanura dan Garuda, Calegnya tak sampai 6 orang.

Dari daftar Caleg yang ada, hampir bisa diprediksi Pemilu 2019 nanti berlangsung ketat. Lima kursi hasil pemilu 2014 milik PAN, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PPP bakal jadi rebutan partai-partai lain. Sanggupkah lima partai itu bertahan, dan tetap sukses mengutus kadernya ke Senayan?

PAN misalnya, ditinggal Tina Nur Alam sebagai kontributor suara terbanyak di edisi 2014, kali ini mengandalkan nama-nama yang relatif familiar meski nilai elektoralnya tentu harus diuji. Ada Fachry Pahlevi Konggoasa di urut 1. Lelaki ini dikabarkan adalah putra dari Kery Konggoasa, Bupati Konawe Terpilih.

Lalu ada nama Arbab Paproeka di urut 2. Mantan anggota DPR RI dari PAN periode 2004-2009 ini lama tak terdengar kabarnya di Sultra. Justru ia terseret kasus-kasus hukum, dari masalah Umar Samiun sampai Narkoba. Ada juga nama Prof Djaali, di urut 6. Ia adalah mantan Rektor UNJ, yang dicopot Kemenristek karena masuk dalam pusaran dugaan plagiat tesis S3, mantan Gubernur Sultra, Nur Alam.

PDIP kali ini muncul dengan kekuatan yang lebih merata. Ada Ketua PDIP Sultra, Hugua yang baru saja bertarung di Pilgub Sultra. Lalu Oheo Sinapoy, mantan kader Golkar yang pernah jadi anggota DPR RI periode 2009-2014, tapi gagal total di Pemilu 2014 lalu. Partai ini juga mengajukan nama Nirna Lachamuddin, istri Ishak Ismail, Ketua PDIP Kota Kendari, plus Erwin Usman, Ketua Pospera Sultra.

Di Gerindra, ada nama petahana Haerul Saleh di urut 1 dan Imran di nomor 2. Dua nama ini diyakini bakal bahu membahu mempertahankan kursi yang kini dimiliki Gerindra di DPR RI. Sedangkan Demokrat, mengandalkan Umar Arsal dan Rusda Mahmud. Peluang partai ini mempertahankan kursi cukup terbuka.

Sedangkan Golkar, nama Ridwan Bae dan Abdul Rahman Farisi (ARF) diyakini memiliki nilai elektoral yang memadai untuk bisa mempertahanan kursi yang ada saat ini. Sementara PPP, yang ditinggal Amirul Tamim ke DPD, mengutus Sjafei Kahar, Habil Marati dan Kasra Munara sebagai pendulang suara.

Di PBB, selain harus bekerja keras secara nasional untuk bisa masuk Parlementary Treashold (PT) yang 4 persen, pekerjaan mereka jadi tambah berat karena di Sultra hanya punya 3 Caleg. Dua diantaranya adalah mantan Wagub Sultra, Saleh Lasata dan mantan Cabup Konawe yang meraih suara palin kecil, Muliati Saiman.

Hanura dan Parta Garuda juga demikian. Dua partai ini tampaknya kesulitan mencari Caleg karena hanya menyodorkan 3 dan 2 caleg. Itupun namanya tak pernah terdengar di jagad politik lokal Sultra. Yang ironi adalah Berkarya dan PKPI karena sama sekali tidak menyodorkan Caleg.(A)

 


Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Abdi MR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini