ZONASULTRA.ID, KENDARI – Anggota Komisi X DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam menyerukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada seluruh masyarakat Sultra.
Seruan tersebut disampaikannya usai membuka kegiatan literasi bahasa yang digelar oleh Kantor Bahasa Sultra berkolaborasi dengan Komisi X DPR RI di salah satu hotel di Kendari pada Selasa (9/5/2023).
Kegiatan tersebut dihadiri 100 orang lebih dari kalangan pemda, dikbud, dosen, guru, pelajar, mahasiswa, praktisi pendidikan dan literasi, serta wartawan.
Tina Nur Alam memberikan apresiasi terhadap literasi yang digelar oleh Kantor Bahasa Sultra karena sangat dibutuhkan pada zaman sekarang. Kata dia, data dari perpustakaan nasional bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar hanya di kisaran 35 persen.
“Kita harap, bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa kebanggaan kita. Karena itu bahasa pemersatu dan menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia,” ucapnya.
Istri mantan Gubernur Sultra, Nur Alam tersebut mengaku akan terus mendukung kegiatan literasi tersebut dengan berkolaborasi bersama Kantor Bahasa, Kemendikbud, dan melibatkan masyarakat Sultra.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengatakan literasi bukanlah hal baru. Seperti halnya literasi berbahasa, baik tertulis maupun tidak tertulis, saat ini sangat dibutuhkan baik dalam berbahasa, persuratan maupun dokumen lainnya dalam pemerintahan.
“Kami harap literasi ini sampai pada semua jenjang pendidikan ataupun masyarakat, bukan cuma pada pemerintahan saja. Sehingga bahasa Indonesia berada pada posisi yang utama dan tetap melestarikan bahasa daerah,” ungkap Asrun.
Lanjutnya, masyarakat harus bisa menempatkan bahasa sesuai tempatnya seperti bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan. Namun, karena Indonesia dan Sultra khususnya kaya akan bahasa daerah maka bahasa tersebut harus tetap dilestarikan tanpa melupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kepala Kantor Bahasa Sultra, Uniawati menyampaikan, literasi tersebut adalah upaya Kantor Bahasa dalam membina masyarakat terutama yang menggunakan bahasa Indonesia untuk ikut serta memartabatkan bahasa sebagai jati diri bangsa.
“Ini tentu akan lebih masif jika didukung seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran untuk lebih mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara,” ucapnya.
Melalui kegiatan kolaborasi tersebut, Uniawati berharap seluruh lembaga dapat mendukung dan bekerja sama dalam menyukseskan upaya keutamaan bahasa negara.
Pasalnya, bahasa Indonesia adalah identitas bangsa sehingga masyarakat Sultra khususnya dapat mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati