ZONASULTRA.COM, KENDARI– Seorang ibu eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) bernama Nur Kurnia Dewi (30) tiba di Bandara Haluoleo di Kendari pukul 15.25 WITA, Jum’at (12/2/2016), beserta ketiga anaknya yakni Achmad Sirajuddin (9), Salsabila (4) dan Farid Sauki (3).
Keluarga yang terdiri dari ibu dan anak itu tampak normal dan tidak ada reaksi berlebih ketika tiba di bandara. Keempatnya tiba dengan barang berupa tas dan koper yang tidak begitu banyak.
Awalnya Nur Kurnia menolak diwawancara. “Tunggu yah, saya belum konsentrasi,” ujarnya. Setelah beristirahat sekitar 5 menit di ruang VIP bandara akhirnya dia bersedia bicara.
Nur Kurnia mengaku dirinya dan tiga anaknya yang masih kecil berangkat ke Kalimantan Timur (Kaltim) karena ikut orang tuanya Suryani dan Faisal untuk bertani pada akhir 2015. Orang tuanya dan dirinya sendiri merupakan suku Betawi dari Jakarta.
Mengenai ormas Gafatar, dia enggan banyak komentar. Hanya saja diakuinya kalau rumahnya di Kendari berdekatan dengan sekretariat Gafatar dan di Kaltim juga tinggal di kompleks Gafatar.
“Kalau suami saya bukan Gafatar, dia ada di Kendari sini dan dia tidak tahu kalau kami ada tempat itu (kompleks perkampungan Gafatar). Namun komunikasi lewat telepon tetap lancar. Ini sebentar suami saya datang menjemput,” kata Nur Kurnia.
Sebelum ke Kaltim, Nur Kurnia telah menetap di Kendari selama 4 tahun. Bersama suami dan anak-anaknya dia tinggal di BTN Rezki Anggoeya 3, Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kendari.
Untuk diketahui, saat masih ada 9 orang anggota eks Gafatar warga kota Kendari yang kini belum kembali dan diperkirakan masih bertahan di Kalimantan. 9 orang itu terdiri dari 3 kepala keluarga (KK). Yakni keluarga Irwansyah, Ridwansyah dan Andi Firdaus.
Penulis : Mauhmmad Taslim Dalma
Editor : Rustam