ZONASULTRA.COM, KENDARI – Demi meningkatkan minat baca anak usia sekolah pada cerita rakyat daerah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan membuat dan menerbitkan lima buku cerita rakyat di tiap-tiap unit pelaksana teknis di seluruh Indonesia.
Sekretaris Badan Pengembangan Bahasa Kemendikbud Hurip Danu Ismadi mengatakan, tiap balai bahasa dan kantor bahasa minimal akan membuat lima buku cerita. Di Indonesia terdapat 17 balai bahasa dan 13 kantor bahasa yang tersebar di 30 provinsi. Jadi, pihaknya menargetkan 200 buku cerita rakyat akan dibuat oleh seluruh badan bahasa tersebut.
Menurut Hurip, ini dilakukan untuk memberikan bacaan anak- anak sebelum memulai pelajaran di sekolah. Buku cerita rakyat tersebut, akan disebarkan di seluruh sekolah.
“Sebelum memulai pelajaran atau di saat guru mata pelajarannya belum hadir, anak bisa membaca buku cerita tersebut,” kata Hurip ditemui usai sosialisasi di Kantor Bahasa Sultra, Jumat (2/12/2016).
Dia mengatakan, dengan membaca cerita rakyat yang baik, maka anak akan mendapatkan nilai-nilai yang baik pula dari cerita tersebut. Selain itu, cerita ini akan diangkat dari cerita rakyat zaman dulu, sehingga dapat membentuk karakter anak. Mengingat banyak tokoh-tokoh ksatria yang baik, cerdas, pemberani zaman dulu yang terdapat di masing-masing daerah.
“Masyarakat tentu akan menggemari buku cerita ini karena cerita yang disajikan berasal dari daerahnya,” katanya.
Hurip juga mengatakan untuk biaya produksi pembuatan buku tersebut, sudah ada anggaran yang disediakan sekitar Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. “Mulai penulisan, pencetakan sampai penerbitan, semua sudah disiapkan,” katanya. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati