Tingkatkan Nilai Usaha, Dinas Pariwisata Konsel Gelar Pelatihan

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Konsel, Andi Tenri Rawe Silondae saat memamerkan kerajinan asal kabupaten itu usai kegiatan tersebut dibuka diaula hotel green, Selasa (1/12/2015). Efan/ZONASULTRA.COM
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Konsel, Andi Tenri Rawe Silondae saat memamerkan kerajinan asal kabupaten itu usai kegiatan tersebut dibuka diaula hotel green, Selasa (1/12/2015). Efan/ZONASULTRA.COM
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Konsel, Andi Tenri Rawe Silondae saat memamerkan kerajinan asal kabupaten itu usai kegiatan tersebut dibuka diaula hotel green, Selasa (1/12/2015). (Efan/ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO– Untuk meningkatan nilai usaha kecil dan menengah di kabupaten Konawe Selatan (Konsel) khususnya usaha pengrajinan cenderamata dan souvenir, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif setempat melakukan pelatihan.

Pelatihan tersebut dikhususkan kepada seluruh pengrajin yang diwakili masing-masing kecamatan yang ada di daerah itu. Harapannya nilai jual dari hasil kerajinan tangan semakin meningkat.

Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Konsel, Andi Tenri Rawe Silondae mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencipatakan karya tangan dari masing-masing pengerajin. Kegiatan ini akan terus dilakukan.

“Jadi pesertanya ini, selain dari pengerajin sendiri kami juga libatkan yang bukan pengerajin. Siapa tahu dengan begitu, minat mengembangkan kerajinan dapat ditumbuh kembangkan sebab nilai jual juga sangat menjamin untuk kebutuhan hidup,” kata Andi Tenri Rawe, Selasa (1/12/2015).

Hasil kerajinan ini juga nantinya akan selalu dipamerkan dalam kegiatan-kegiatan kemasyarkatan. Bahkan diantaranya sudah pernah diikutkan dalam pameran.

“Sudah ada beberapa hasil karya mereka, diantaranya souvenir limbah kayu yang berasal dari Kecamatan Buke dan Basala, anyaman tikar dari Desa Ululakasa, limbah plastik asal Kecamatan Kolono Timur dan kerajinan tas asal Kecamatan Wolasi,” rincinya.

Kedepannya, kata dia, kegiatan tersebut akan dirambah pada anak-anak sekolah, sehingga regenerasi pengerajin dapat terus muncul. Bahkan untuk menciptakan karya baru, pihaknya akan mengikutkan pengrajin yang sudah maju dalam kegiatan nasional.

Menurut kadis pariwisata, pengembangan karya tersebut pun harus selalu diberikan bantuan baik berupa dana ataupun alat perlengkapan lainnya. Namun, pihaknya masih akan melakukan inventarisir data terkait jumlah pengerajin secara keseluruhan di kabupaten itu.

“Saya mau inventaris mereka apakah sudah mendapatkan bantuan atau belum. Jangan sampai sudah terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM,” ujarnya.

Salah satu pengerajin asal Kecamatan Landono, Ahmad Maulana (28), yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan ia sangat mengapresiasi pengusaha kerajinan tangan karena dengan demikian akan mampu memberikan pemahaman baru tentang hasil karya yang inovatif.

 

Penulis: Efan

Editor: Rustam