ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Masyarakat Desa Andeo, Kecamatan Lasolo, Kabupapaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), bersama Komando Satuan Rayon Militer (Koramil) 1417 Lasolo dan Kepolisian Sektor melakukan bakti sosial mengaliri air bersih di desa tersebut.
Gotong royong ini dilakukan mulai dari pendirian bak penangkap mata air, penampungan air sampai dengan pemasangan pipa air menuju perkampungan.
Kepala Desa Andeo, Heti Rasnawiah mengatakan, sumber mata air yang diambil berjarak sekitar 5 kilometer dari perkampungan. Pelaksanaanya dilakukan secara swadaya bersama puluhan aparat gabungan.
Dijelaskan, untuk desa yang dipimpinnya memang mengandalkan sumber mata air dari pegunungan. Sehingga untuk mendapatkan sumber air, masyarakat setempat terlebih dahulu mendirikan sarana penampungan air. Sebelumnya, di desa itu juga telah dialiri air melalui proses perpipaan di mata air yang berbeda.
“Kebetulan di desa kami mendapatkan bantuan program sanitasi air bersih (pamsimas) lll dari pusat melalui koordinasi Pemda Konut, sehingga kami langsung manfaatkan. Alhamdulillah ini suatu kebanggaan masyarakat, karena pihak anggota Polsek Lasolo dan Koramil Lasolo turut serta bersama-sama kami bekerja mengurus air hinggga bisa masuk ke desa kami ,”kata wanita berhijab ini di lokasi bakti sosial Desa Andeo, Senin (11/3/2019).
Kapolsek Lasolo, Inspektur Dua (Ipda) Reginald.Y.S.S. menuturkan, pihaknya menurunkan 10 personel membantu masyarakat mengaliri air bersih di lokasi tersebut. Pihaknya juga menyiagakan Bhabinkamtibmas untuk mengawal dan membantu aktivitas masyarakat.
“Ini panggilan hati. Paling tidak ada berkah yang kita peroleh di setiap aliran air yang dikomsumsi warga. Kami intens mendampingi masyarakat bekerja. Tadi, begitu selesai apel pagi langsung kami turun bantu masyarakat,”ujar perwira menengah lulusan akademi kepolisian ini.
Hal senada juga disampaikan, Komandan Koramil Lasolo, Kapten Infantri, Djafruddin. Dikatakan, TNI adalah bagian dari rakyat. Olehnya itu, kegiatan yang bersifat kemanusian menjadi suatu kewajiban untuk turut serta berperan didalamnya.
“Kami gerakkan lima anggota turun bekerja hingga proses akhir. Alhamdulilah tadi air sudah masuk ke perkampungan desa,”terangya.
Di tempat yang sama, koordinator Pamsimas lll, Ikbal menyampaikan bahwa program tersebut bertujuan untuk mendekatkan air ke perkampungan warga.
Anggaran yang digelontorkan melalui Pemerintah Pusat koordinasi Pemerintah Kabupaten yang bersumber dari Anggatan Pendapatan Belanja Negara (APBN) berkisar ratusan juta termasuk sharing dari dana desa, juga dana partisipasi masyarakat.
Tiap tahapan kegiatannya seperti pendirian bak penangkap, penampung dan kerang umum, lanjut pria berkacamata ini memiliki anggaran pembangunan. Tak terkecuali penanaman pipa dak pekerjaaanya dilaksanakan secara swadaya.
“Proses keuangan semua melalui trnasfer rekening dan dikeluarkan setiap kegiatan sudah selesai sebagai acuannya. Pada 2017 lalu,.ada 10 desa yang mendapat pamsimas, di 2018 15 desa dan di 2019 ini sementara pengusulan lagi. Masyarakat antusias menyambut program ini karena sangat bermanfaat untuk ektivitas sehari-hari,”ucapnya.
Masyarakat setempat mengapresiasi usaha pemerintah untuk mendatangkan program pemanfaatan air bersih. Warga berharap agar bantuan-bantuan kemasyarakatan terus menjadi perhatian pemerintah, demi kesejahteraan hidup yang lebih baik dan kemajuan daerah di desa-desa. (b)
