Tolak Kenaikan Harga BBM, Para Mahasiswa di Kendari Gelar Aksi Unjuk Rasa

70
Tolak Kenaikan Harga BBM, Para Mahasiswa di Kendari Gelar Aksi Unjuk Rasa
Demo - Organisasi eksternal kemahasiswaan di Kota Kendari yang tergabung dalam front Sulawesi Tenggara (Front Sultra) melakukan aksi demonstrasi di perempatan pasar baru Wuawua hingga ke depan kantor DPRD Sultra pada Kamis (1/9/2022).(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Organisasi eksternal kemahasiswaan di Kota Kendari yang tergabung dalam Front Sulawesi Tenggara (Front Sultra) melakukan aksi demonstrasi di perempatan pasar baru Wuawua hingga ke depan kantor DPRD Sultra pada Kamis (1/9/2022).

Puluhan demonstran tersebut berasal dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dalam rangka merespon kebijakan pemerintah yang menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Usai membawakan orasinya, kepada Zonasultra.id Ketua PMII Cabang Kendari, Muhammad Alamsyah mengatakan bahwa gerakan tersebut dimaksudkan untuk melakukan penolakan kenaikan harga BBM subsidi yang diwacanakan oleh pemerintah.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kolaborasi, Konsul-Jenderal Australia Kunjungi Kendari

“Harusnya jatuh pada hari ini, tapi ditunda oleh pemerintah entah apa alasannya. Tapi, mengantisipasi itu, kami tetap melakukan aksi,” ungkapnya.

Menurutnya, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM belum tepat dilakukan saat ini. Pasalnya, pasca pandemi Covid-19, pemerintah dan masyarakat harusnya lebih fokus pada pemulihan ekonomi nasional.

Naiknya harga BBM akan mempengaruhi daya beli masyarakat dan secara otomatis, barang lain pun akan ikut terdampak naik termasuk bahan pokok. Untuk itu, Front Sultra menganggap bahwa perekonomian masyarakat Indonesia secara umum dan Sultra secara khusus tidak akan pulih akibat kenaikan harga BBM tersebut.

BACA JUGA :  UMW Kendari Gelar Halal Bihalal untuk Mengukuhkan Silahturahmi Antar Sesama

Front Sultra juga tidak sepakat terhadap kebijakan pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM ke Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal tersebut dikarenakan masyarakat masih trauma dengan dana bansos yang dikorupsi secara massal oleh pemerintah atau rezim yang ada di Indonesia.

Alamsyah menyampaikan bahwa Front Sultra berharap apa yang terjadi bisa menjadi atensi Pemerintah Sultra untuk dipertimbangkan menjadi pertimbangan pemangku kebijakan yang ada di pusat bahwa ternyata ada penolakan di berbagai Indonesia, salah satunya Sultra. (B)

Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini