ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Bank Sultra La Ode Muhammad Mustika mengatakan pihaknya akan mulai menjalankan aktivitas perbankan di gedung Tower Bank Sultra pada tahun 2020 mendatang.
“Kami tidak mau terburu-buru untuk penggunaannya ini, kita harus bertahap dan saya bisa lebih senang kalau mengatakan kami akan gunakan insyaallah tahun 2020,” ungkap Mustika kepada awak media usai acara jumpa pers, Jumat (2/9/2019) di salah satu hotel Kendari.
Sebelumnya, Bank Sultra menargetkan penggunaan gedung berlantai 14 itu efektif pada tahun 2019 ini bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Bank Sultra ke-51 Maret lalu. Namun, Mustika menjelaskan alasan mengapa penggunaan Tower Bank Sultra molor dari rencana tersebut karena pihaknya tengah meminta review dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait hasil pengerjaan tahap pertama.
Pembangunan tahap pertama fisik bangunan gedung telah rampung 100 persen dengan menghabiskan anggaran Rp115 miliar, dan tahap kedua akan dilanjutkan dengan pengerjaan interior, fasilitas dan sarana prasarana penunjang lainnya dengan perkiraan anggaran Rp25 miliar. Sehingga total keseluruhan mencapai Rp140 miliar.
Baca Juga : Bank Sultra Salurkan Dana CSR Rp200 Juta
Setelah dilakukan review tahap pertama oleh BPKP antara bulan September dan Oktober maka hasilnya akan resmi dikeluarkan. Dengan demikian tahap kedua baru dapat dimulai pengerjaannya.
“Kenapa kita meminta review, ini agar tidak ada tumpang tindih antara pengerjaan tahap pertama dan kedua, apalagi serah terima pembangunan fisik sudah dilakukan oleh pihak kontraktor kepada Bank Sultra. Kemudian, ini juga dikarenakan terjadi perombakan manajemen di struktur Bank Sultra,” jelas Mustika.
Ia juga menyampaikan, bahwa anggaran pembangunan Tower Bank Sultra ini bersumber dari dana internal dan bukan berasal dari anggaran pemerintah daerah dalam hal ini APBD maupun APBN.
Perihal pemanfaatan gedung untuk operasional Bank Sultra terjadi perubahan yang sebelumnya 4 lantai menjadi antara 8 hingga 9 lantai dengan alasan untuk pengembangan organisasi perusahaan. Sehingga, 5 lantai tersisa akan disewakan ke pihak lain. (A)
