ZONASULTRA.COM,KENDARI– Keberhasilan pemerintah kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengelola Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu sehingga bisa menghasilkan gas metan dan listrik membuat, kawasan Pembuangan sampah mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. TPAS Puuwatu kini banyak dikunjungi dari kabupaten Kota yang ada Sulawesi Tenggara, maupun daerah lain di Indonesia bahkan beberapa Negara juga sudah mengunjungi tempat ini.
Walikota Kendari, Asrun, mengungkapkan TPA Puuwatu sudah dirintis sejak 2007 dan mulai beroperasi 2009.
“Semula kami belajar dari teori dan juga kota lain seperti Malang yang sudah mengelola sampah dan memanfaatkan gas metana. Tetapi dengan modifikasi yang dilakukan, kami berhasil membuat pengelolaan yang lebih efisien,” ujar Asrun.
Ia menuturkan, Malang yang sebelumnya menjadi tempat studi banding pemerintah kota Kendari, kini mereka yang melakukan studi banding ke Kendari karena, TPA Puuwatu bisa menghasilkan energi listrik.
Kesuksesan Pemerintah Kota Kendari mengelola TPA Puuwatu ini, baru-baru ini TPA Puuwatu mendapat Penghargaan sebagai TPA Terbaik yang diserahkan langsung Wakil Presiden dalam peringatan hari Lingkungan Hidup di Kabupaten Siak Propinsi Riau.
Hingga pertengahan tahun 2016, Dinas Kebersihan kota Kendari mencatat sudah sekitar 45 kabupaten, kota maupun Propinsi yang pernah berkunjung di TPA Puuwatu, sejumlah pejabat dari beberapa kementrian juga sudah pernah menginjakkan kakinya di lokasi ini, termasuk menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, bahkan dalam buku tamu pengelola TPA tercatat 2 lembaga dari luar negri yang juga berkunjung yakni UNESCO-IHE dari Amerika Serikat dan GIZ dari Jerman, serta Wakil Walikota Larochelle Prancis.
Kunjungan terakhir dilakukan pemda Kabupaten Semaran9 yang membawa rombongan sebanyak 14 orang untuk melakukan studi banding. (B)
Reporter: Sumarlin
Editor: Tahir Ose