TPID Wakatobi Pantau Harga Sembako dan Minyak Goreng di Pasar

TPID Wakatobi Pantau Harga Sembako dan Minyak Goreng di Pasar
PEMANTAUAN PASAR-TPID dipimpin Bupati Wakatobi Haliana saat memantau ketersediaan sembako dan harga minyak goreng di pasar pagi Wangiwangi

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI-Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) memantau langsung harga sembako dan kelangkaan minyak goreng di pasar pagi Wanci, Sabtu (12/3/2022).

Pemantauan itu dilakukan sebagai langkah awal mengumpulkan data terkait perkembangan stok dan harga sembako menjelang bulan suci Ramadan 2022, sekaligus menyikapi kelangkaan minyak goreng.

Bupati Wakatobi Haliana mengatakan, kelangkaan minyak goreng pabrik tidak begitu berimbas di pasar tradisional di Wangiwangi. Kondisi itu justru dimanfaatkan oleh para pengrajin minyak kelapa tradisional sebagai langkah alternatif minyak pabrikan.

“Dari sisi harga memang ada perbedaan dari minyak sawit. Kalau minyak kelapa yang diproduksi masyarakat kita ini agak tinggi harganya. Sejak dulu harga minyak kelapa kita ini selalunya ada perbedaan dengan harga minyak sawit atau industri,” terangnya.

Meski demikian, Pemda Wakatobi tetap mengantisipasi stok minyak goreng sawit industri karena masih ditemukan kelangkaan serta kenaikan harga meski tidak begitu signifikan.

Diungkapkan Haliana, Pemda Wakatobi juga telah berkoordinasi dengan distributor di Kota Baubau. Pekan ini minyak goreng pabrik akan masuk ke Sultra sebanyak 25 ton.

“Harapan kita, Wakatobi juga mendapat jatah atau alokasi yang cukup. Tapi kesimpulan kita, minyak goreng di Wakatobi tidak terlalu langka karena ada alternatif yaitu minyak kelapa,” terangnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Wakatobi, Safiuddin berharap agar masyarakat tidak panik berlebihan hadapi kelangkaan minyak goreng pabrik.

“Kalau kita mereview tiga tahun lalu isu bawah putih, dua tahun lalu isu bawang merah dan tahun ini minyak, jadi setiap tahun itu ada-ada saja barang yang langka, tapi biasanya stabil lagi. Artinya barang-barang ini selalu menjadi bahan pertimbangan bagi kita,” terangnya.

Sehingga untuk mengantisipasi kelangkaan di Wakatobi, disperindag sudah mengambil langkah-langkah alternatif, di antaranya berkomunikasi dengan delapan distributor di Kota Baubau.

BACA JUGA :  Pemasangan Tiang Listrik untuk Tiga Desa di Wakatobi Segera Dikerjakan

Disperindag juga akan memanggil para pelaku usaha pengguna jasa tol laut, agar menjaga kebutuhan konsumen serta ketahanan minyak goreng di Wakatobi.

“Agar mereka selektif memberikan minyak goreng ke agen, jadi kita harap agar agen dia selektif juga. Langkah-langkah antisipasi juga sudah kami lakukan,” pungkasnya.

Amatan media ini, harga minyak eceran pabrik per botol 600 ml Rp20 ribu, eceran per botol 1,5 liter Rp55 ribu dan minyak kelapa Rp30 ribu per botol ukuran 600 ml.

Sementara untuk stok sembako seperti beras dipastikan masih aman hingga bulan puasa. Pemda juga sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog Wakatobi. Meski untuk komoditas bawang merah dan gula pasir ada kenaikan namun masih terbilang normal. Untuk bawang merah Rp25 ribu per liter, bawang putih Rp40 ribu per kilo, dan telur Rp45 ribu per rak. (b)

 


Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini