Transportasi Massal Berbasis Jalan, Dishubkominfo Sultra Bakal Bangun Park and Ride

kadi-dishubkominfo-sultra-hado-hasina
Profil pengembangan transportasi massal berbasis jalan di Kota Kendari dan Sekitarnya.
kadi-dishubkominfo-sultra-hado-hasina
Profil pengembangan transportasi massal berbasis jalan di Kota Kendari dan Sekitarnya.

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menerapkan Park and Ride yang merupakan konsep transportasi massal berbasis jalan. Program ini akan dibangun untuk memberikan solusi penanganan masalah lalulintas masa depan di Sultra.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sultra, Hado Hasina mengungkapkan, konsep ini nantinya akan menjadi penghubung lalulitas dari Kabupaten Kolaka, Kota Kendari, dan Kota Bau-bau. Ketiga daerah ini dinilai sebagai daerah yang tingkat perekonomiannya tinggi, sehingga masing-masing akan dibangun terminal tipe B yang kemudian diintergrasikan dengan model transportasi lainnya.

Diantara jalur ketiga daerah ini, akan dibangunkan fasilitas park and ride, park andhalte merupakan fasilitas yang dapat digunakan masyarakat atau penumpang untuk beristirahat, makan, membangun usaha dan kegiatan lainnya. Bagi pengendara motor dan mobil dapat menyimpan kendaraanya di park and ride ini, untuk kemudian melanjutkan perjalananya ke kota yang dituju.

“Contoh misalnya dari Kolaka ke Kendari kita bisa bangunkan park and ride di Unahaa dan Rate-Rate,” ungkap Hado Hasina, Kamis (22/12/2016) di ruang kerjanya.

Park and Ride ini nantinya akan memiliki fasilitas area parkir, tentunya akan dikelola oleh pihak terpercaya, kemudian kedepan terus dikembangkan dapat menjadi sebuah pusat keramaian yang dilengkapi dengan fasilitas berbasis teknologi dan informasi canggih. Sehingga masyarakat diharapkan nyaman menjalani kegiatan dan rutinitas sehari-hari.

Yang menjadi permasalahan siapa yang akan membangun ini? Hado menjelaskan, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan masyarakat sekitar dengan menjalin kerjasama untuk melakukan pembangunan park and ride tersebut. Kemudian hasil ini akan dibagi dengan pemeritah provinsi Sultra, tentunya dengan mengikuti regulasi yang ada agar tak ada pihak yang merasa dirugikan.

Ia meyakini, jika konsep ini ditawarkan ke pemkab akan diterima dengan baik, sebab model transportasi masyarakat antar kabupaten/kota akan lebih mudah dan nyaman serta akan memberikan dampak positif pada peningkatan perekonomian di daerah yang dibangunkan park and ride.

Disamping itu, Pemkab juga dapat bekerja sama dengan pihak swasta, misalnya Bank dapat membangun park ride tersebut, kemudian tempat itu dapat menjadi lokasi untuk menanam branding mereka.

“Untuk membangun ini menurut saya anggaran yang tidak terlalu banyak hanya setengah milliar, dan pihak swasta juga pasti mau membangun,” terangnya.

Idealnya jumlah park and ride diantara setiap daerah akan dibangun 3 sampai 4 park and ride (halte). Namun, sebelum melakukan pembangunan, pihaknya akan melakukan studi terlebih dahulu di lapangan dengan pihak Universitas Halu Oleo (UHO), ahli dan pakar transportasi, kemudian melakukan diskusi agar penempatan park and ride ini tetap sasaran, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Selanjutnya, untuk jalur Kota Kendari ke Bau-bau akan diintegrasikan dengan pelabuhan Amolengu dan Labuan Bajo, sehingga banyak daerah kabupaten yang dapat dilalui oleh armada transporatasi massal tersebut. Misalnya Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Kabupaten Buton Utara (Butur), Kabupaten Muna, Kabupaten Buton dan Kota Bau-bau.

Untuk tidak menganggu transportasi massal lainnya seperti mikrolet, maka bus tidak akan mengambil penumpang di depan rumah warga atau di lokasi selain pada park and ride. Sehingga, transportasi massa lainnya tetap dapat berfungsi dengan baik.

“Untuk menjaga agar tidak terjadi perselisihan, jadi tidak ada bus yang ambil penumpang didepan rumah warga kecuali melalui park and ride yanga ada,” tukasnya.

Hado Hasina berharap program dan konsep yang ia buat ini dapat menjadi perhatian pemerintah, untuk memberikan dukungan terciptanya pemerataan pembangunan di Sultra. Kemudian pihak swasta atapun investor, Hado berharap mereka tertarik untuk menjalin kerjasama membangun park and ride tersebut.

” Selain untuk membantu pemerintah demi peningkatan ekspansi binsis mereka,” tandasnya.

Hado juga melihat konsep ini seharusnya sejak 10 tahun lalu menjadi perhatian, sehingga bisa menjadi solusi permasalahan lalulintas di Sultra. (B)

 

Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki