ZONASULTRA.COM, KENDARI – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), ekonomi Sultra pada triwulan I 2017 tumbuh hingga 8,39 persen (y on y). Pertumbuhan ini meningkat jika dibandingkan pada triwulan I 2016 sebesar 5,50 persen.
Kepala BPS Sultra Atqo Mardiyanto mengatakan pertumbuhan tertinggi yang dicapai dari sisi produksi yaitu lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 17,31 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi diperoleh komponen impor barang dan jasa sebesar 54,16 persen.
“Namun, ekonomi Sultra triwulan I 2017 menurun -5,63 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (IV 2016) yang tumbuh sebesar 3,30 persen (q to q),” jelas Atq0 saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Jumat (5/5/2017).
Menurut Atqo, hal ini disebabkan, dari sisi produksi oleh faktor musiman pada lapangan usaha konstruksi yang pada triwulan sebelumnya tumbuh cukup tinggi, pada triwulan I tumbuh minus 19,82 persen. Sedangkan, dilihat dari sisi pengeluaran, terutama disebabkan oleh menurunnya komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh minus 16,28 persen.
Selain itu, dari produksi lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memberi kontribusi paling dominan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Sultra sebesar 25,44 persen. Dari sisi pengeluaran struktur PDRB didominasi oleh komponen konsumsi rumah tangga sebesar 51,24 persen.
Kepala BPS ini menginformasikan perekonomian Sultra triwulan I 2017 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 24.709,32 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 19.421,36 miliar. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati