ZONASULTRA.COM, KENDARI – Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kendari mencatat nilai ekspor perikanan Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan II tahun 2018 meningkat 40 persen dibanding triwulan II tahun 2017.
Kepala BKIPM Kendari Amdali Adhitama mengatakan, ekspor perikanan Sultra tahun ini pada triwulan II mencapai 81 ribu ekor ikan hidup dan 410,2 ton ikan segar/beku dengan nilai Rp44,8 miliar. Nilai ini meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I sekitar Rp38,5 miliar.
“Ekspor perikanan Sultra didominasi komoditi udang vaname, gurita, kerapu, dan kepiting,” ungkap Amdali kepada zonasultra.id, Selasa (28/8/2018).
Untuk negara tujuan ekspor perikanan didominasi ke Tiongkok, China, Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura. Sementara peningkatan ekspor dari triwulan I ke triwulan II month to month (mtm) 2018 mencapai 16 persen.
Menurut Amdali perang dagang yang terjadi antara China dan Amerika tidak memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap angka ekspor komoditi perikanan Sultra secara umum. Sebab, data menunjukkan masih terjadi kenaikan nilai ekspor.
BKIPM sendiri tidak menargetkan nilai dan volume ekspor, namun jika mengacu pada tahun 2017 nilai ekspor Sultra mencapai Rp109,6 miliar. Hingga Juni 2018 nilai ekspor sudah mencapai Rp83,3 miliar atau 76 persen.
Amdali berharap peningkatan nilai ekspor perikanan di Bumi Anoa dapat terus meningkat dengan kerjasama yang baik seluruh stakeholder. Sebab peningkatan nilai ekspor akan memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi daerah. (B)