ZONASULTRA.COM, BURANGA – Lantara pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) pada triwulan Empat telat dibayarkan, ratusan guru di Buton Utara (Butur) melakukan demonstrasi. Dengan mengatasnamakan Forum Guru Buton Utara (FGB), ratusan guru tersebut turun ke jalan meminta kepada Dinas Pendidikan setempat agar mengambil langkah-langkah solutif terhadap permasalahan yang mereka alami saat ini.
Koordinator lapangan Laode Halim mengatakan, aksi tersebut merupakan buntut atas upaya persuasif yang sebelumnya mereka lakukan, namun hingga kini tak kunjung mendapatkan kejelasan. Ibarat surat, kata dia, hanya bersifat biasa, tapi tidak segera ditindak lanjuti.
“Kami minta kejelasan, bukan sekedar kata iya, bukan hanya mengangguk angguk. Yang dibutuhkan jawaban pasti,” kata dia disela-sela orasinya, Senin (23/1/2017).
Kepala SMA 1 Bonegunu itu juga menuding, bahwa keterlambatan itu adalah kelalaian dinas terkait dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu ia mendesak agar tuntutan para tenaga yang ditugaskan mencerdaskan anak bangsa itu segera direalisasi, dengan segera membayarkan tunggakan sebanyak kurang lebih 1,7 miliar tersebut selambat-lambatnya pada awal Bulan Februari 2017.
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Butur Agus Pria Budiana yang belum sebulan menjabat itu menyayangkan jika terlambatnya pembayaran tersebut karena adanya kelalaian. Namun demikian, sebagai bentuk tanggungjawabnya dalam menahkodai Dinas Pendidikan, secepatnya ia akan mengambil langkah konkrit untuk mengatasi permasalahan itu.
“Dalam waktu dekat ini, saya akan memerintahkan staf Dinas Pendidikan untuk melakukan komunikasi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Kementerian Keuangan,” tegas mantan Camat Bonegunu itu.
Pantauan media, massa aksi bersama-sama Kadis Pendidikan berjalan menuju Kantor DPRD setempat. Setelah berorasi beberapa menit, para tenaga pendidik itu ditemui oleh Sekretariat DPRD (Sekwan) Alimin.
Alimin mengatakan, tuntutan tersebut akan ia sampaikan kepada anggota DPRD untuk segera ditindaklanjuti. Ia pun prihatin dengan masalah yang dialami para guru saat ini, dan berharap agar permasalahan keterlambatan pembayaran tersebut tidak terulang lagi. (B)
Reporter : Irsan Rano
Editor: Tahir Ose