UHO Usul 25 Program Studi Baru

Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari
Universitas Halu Oleo (UHO)
UHO Usul 25 Program Studi Baru
Gedung rektorat UHO. (Foto Humas For ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Usman Rianse menyebut jika jumlah program studi (PS) di kampus hijau tersebut masih akan terus bertambah, di mana telah diusulkan pembukaan program studi baru sebanyak 25 PS, 7 PS diantaranya telah disetujui, 17 PS sedang dalam perbaikan, dan 1 PS sementara dalam proses penilaian.

Pada tahun 2016 jumlah PS di UHO sebanyak 89 dengan sebaran 7 PS pada program vokasi, 60 PS pada Program Sarjana, 2 Program Profesi, 17 PS pada Program Magister dan 3 PS pada Program Doktor. Dari 89 PS tersebut, yang terakreditasi A (sangat baik) ada 6 PS, terakreditasi B (baik) ada 47 PS dan terakreditasi C (cukup) ada 36 PS.

Adapun program studi baru yang diusulkan adalah S1 Rekayasa/Teknik Kelautan (perbaikan), S1 Psikologi (disetujui), S1 Ilmu Pemerintahan (disetujui), S1 Hubungan Internasional (perbaikan), S1 Oseanografi (disetujui), S1 Perpustakaan dan Ilmu Informasi (perbaikan), S1 Ilmu Politik (perbaikan), S1 Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan (perbaikan), S1 Ilmu Keolahragaan (disetujui), S1 Perencanaan Wilayah dan Kota (perbaikan).

Usman Rianse
Usman Rianse

Selanjutnya S1 Sistem Informasi Komputer (perbaikan), S1 Sastra Perancis (perbaikan), S1 Bioteknologi (disetujui), S1 Transportasi (perbaikan), S1 Pendidikan Akuntansi (disetujui), S1 Ilmu Komputer/Informatika (perbaikan), S1 Statistika (perbaikan), S1 Perikanan Tangkap (disetujui), S2 Manajemen Rekayasa (perbaikan), S2 Ilmu Komunikasi (perbaikan).

Kemudian S2 Geografi (perbaikan), S2 Biologi (perbaikan), S2 Hukum (perbaikan), S2 Akuntansi (perbaikan), S3 Pendidikan Matematika (menunggu hasil evaluasi), Profesi Ners (usulan baru) dan Profesi Apoteker (usulan baru).

Terkait kualifikasi pendidikan pendidik di UHO, kata Usman sudah memadai karena hampir seluruhnya berpendidikan Magister dan Doktor (98,73%). Jika dibandingkan dengan target kinerja 40% Doktor pada akhir tahun 2016, maka dari total dosen tetap PNS UHO sebanyak 1.417 baru mencapai 296 atau 20.89% dari target tersebut.

Infrastruktur internet di kampus UHO saat ini menggunakan backbone fiber optik dengan kapasitas bandwith sebesar 1.000 mbps yang setara dengan 52 kbps per mahasiswa. Internet tersebut dialokasikan masing-masing sebesar 950 mbps di kompleks kampus hijau bumi tridharma Anduonohu. Sedangkan 50 Mbps dialokasikan di Kampus Abdullah Silondae Kemaraya untuk Program Pascasarjana dan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan. Disamping itu pula tersedia 30 titik hotspot sebagai bentuk kontribusi dari PT Telkom Cabang Kendari kepada UHO.

Universitas Halu Oleo (UHO) juga ditetapkan sebagai Universitas Negeri pertama di Indonesia yang mengelola Kebun Raya dan mendapat pengakuan dari Rekor MURI Indonesia. Saat ini telah di Lounching Kebun Raya UHO dengan dengan luas 23 ha dan telah memiliki koleksi anggrek endemik Sulawesi sebanyak 37 spesies dengan jumlah koleksi ±2.000 koleksi dan ditunjang oleh fasilitas jalan lingkar dengan panjang ± 2 km.

“Tahun 2016 ini usia UHO telah menginjak 35 tahun. Tentu itu adalah perjalanan panjang yang penuh liku dan tantangan, bukan untuk berkeluh kesah atau untuk sekedar mengingat masa lalu kita semua, tetapi agar kita merenungi dan lebih bersyukur lagi kehadirat Allah SWT ternyata universitas ini dirintis dan diwujudkan pendirinya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Marilah kita mencintai UHO setulus dan sepenuh hati kita semua,” kata Usman Rianse dalam laporan tahunan rektor saat Dies Natalis ke-35, Agustus lalu.

Bangun Kebun Raya, UHO Raih Rekor MURI
KEBUN RAYA – Rektor UHO Usman Rianse saat menerima penghargaan rekor MURI dari Wakil Direktur MURI Osmar Susilo, beberapa waktu lalu. Rekor ini diberikan karena UHO menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki kebun raya. (Jumriati/ZONASULTRA.COM)

 

Usman menambahkan, Dies Natalis ke-35 ini memiliki makna yang mendalam bagi dirinya dibandingkan dengan perayaan tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini merupakan tahun terakhir dirinya menjabat sebagai rektor di universitas terbesar di Sultra itu, dan adanya apresiasi/penghargaan dari berbagai pihak atas capaian yang diperoleh dalam pengembangan UHO.

Penghargaan tersebut adalah pengelolaan keuangan WTP tahun 2015, Rekor Muri Kebun Raya Pertama di Indonesia yang dikelola oleh perguruan tinggi negeri, Penghargaan dari Asosiasi ARSIPARIS Indonesia (AAI Award) dalam bidang Kearsipan, penghargaan oleh LEPRID atas gagasan Professor Mengispirasi dan Citra Adikarsa Pelopor Penggerak Pembangunan 2016 atas prestasi dan dedikasi yang tinggi dalam turut serta mengisi pembangunan. (Adv*)