ZONASULTRA.COM, KENDARI – Mantan gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, memperoleh angka tertinggi yaitu 27,7 persen dari 9 nama yang digadang-gadang maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2018. Angka itu sesuai dengan hasil survei elektabilitas dari Barometer Suara Indonesia (BSI) beberapa waktu lalu.
Ditemui awak zonasultra.id di salah satu hotel berbintang di kota Kendari, Jumat (21/10/2016), mantan Gubernur Sultra ini mengungkapkan, jika hasil survei yang dikeluarkan oleh BSI merupakan bukti bahwa masyarakat Sultra khususnya kota Kendari sebagai ikon daerah yang memiliki kecerdasan dalam memilih untuk menentukan pemimpin yang tepat dan memiliki pengalaman.
“Sultra itu harus dipimpin oleh orang tepat apalagi berbicara skala Gubernur, kemampuan harus besar karena Gubernur itu memimpin 17 kabupaten/kota, jadi kalau baru mau coba-coba bisa kacau jadinya,” ungkap Ali Mazi.
Menurutnya, pengalaman beberapa tahun yang lalu memimpin Sultra adalah modal besar yang menjadikannya yakin untuk kembali menduduki kursi nomor satu di Bumi Anoa ini. Dijelaskannya, ketika menjabat sebagai Gubernur dalam kurun waktu 3 tahun dirinya sudah dapat membuktikan kepada masyarakat melalui sejumlah pembangunan yang ada di Sultra, seperti Bandara Halu Oleo yang sebelumnya bernama Bandara Wolter Monginsidi dan pembangunan tugu persatuan MTQ yang sekarang diganti menjadi Tugu Religi.
“Kalau waktu itu saya tidak digangu dan dibiarkan bekerja tenang saya pikir saya bisa melakukan hal yang lebih dari itu,” terangnya.
Selain itu, menurut Ali Mazi selama menjadi Gubernur pada periode 2002-2007 lalu, ia selalu dekat dengan masyarakat, maka bukan hal mustahil jika survei BSI beberapa waktu lalu menempatkan dirinya di posisi puncak. Sebab ditambahkannya, pemilih saat ini telah memilih menggunakan batin atau hati nurani.
“Ya biar didatangi terus, tapi kalau batinya sudah suka sama ini, sama itu tak akan berpaling dia,” tukasnya.
Kendati demikian, mantan ketua DPW Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sultra itu, menjelang Pilgub pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018 mendatang sejauh ini sudah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai besar, ia pun yakin bakal diusung oleh partai-partai tersebut, meskipun demikian Ali juga mengakui mengenal dan berteman baik dengan pimpinan ditingkat DPP Partai Politik (Parpol) itu.
Ditanyakan terkait pasangan yang akan dipilih untuk maju di Pilgub, Ali Mazi masih enggan memberikan komentar banyak, namun ia menegaskaan akan melakukan sistem survei kepada calon yang akan dipilihnya untuk bertarung nanti agar tak salah dalam memilih. Sebab menurutnya, figur pasangan merupakan salah satu faktor penentu kemenangan.
Diberitakan sebelumnya, tingkat keterpilihan (elektabilitas) yang dilakukan BSI menempatkan 7 nama lainnya dibawah Ali Mazi yakni Asrun 17,5 persen, La Ode Ida 7,0 persen, Ridwan Bae 5,5 persen, Rusda Mahmud 5,2 persen, Lukman Abunawas 5,0 persen, Hugua 3,4 persen, Imran 0,7 persen, dan Tina Nur Alam 0,7 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan 9,3 persen.
Peneliti BSI Ruslan mengatakan, survei tersebut dilakukan bersamaan dengan survei pasangan calon walikota yakni dari 7 Oktober sampai 10 Oktober 2016 dengan 440 responden yang tersebar merata di seluruh kecamatan kota Kendari.
“Ini sebenarnya hanya gambaran pemilih di Kota Kendari saja, buka Sultra secara keseluruhan. Di kabupaten-kabupaten lain bisa saja akan jauh berbeda dengan hasil survei ini. Misalnya Rusda dipastikan unggul di wilayah Kolaka-Kolaka Utara, begitu pula yang lainnya,” ujar Ruslan di salah satu kedai kopi di Kendari, Minggu malam (16/10/2016). (A)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki