ZONASULTRA.COM, KENDARI – Analisis klimatologi BMKG Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan di Sultra pada saat ini masuk pada musim kemarau. Namun di beberapa wilayah di Bumi Anoa terjadi hari tanpa hujan (HTH) kurang dari lima hari.
Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Faisal mengatakan HTH kurang dari lima hari ini terjadi terutama di wilayah Sultra bagian utara. Sebutnya, seperti Konawe Selatan (Konsel), Kendari, Konawe, Kolaka Timur (Koltim), Kolaka, Kolaka Utara (Kolut), Konawe Utara (Konut), Buton Utara (Butur), Bombana, Konawe Kepulauan (Konkep) dan Muna.
Ia menjelaskan bila hujan yang terjadi ini disebabkan oleh hangatnya suhu permukaan laut di Sultra. Selain itu, kelembaban pada lapisan rendah yang cukup lembab berkisar 70 hingga 90 persen.
Kemudian, penyebab lain terjadinya hujan ini karena indeks labilitas sedang sampai kuat, serta adanya gangguan regional seperti fenomena gelombang atmosfer (equatorial rossby) yang masuk di wilayah Sultra.
Kata dia, penyebab inilah yang meningkatnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Sultra, sehingga beberapa hari terakhir terjadi peningkatan curah hujan baik intensitas maupun periode waktunya lebih lama di beberapa wilayah tersebut.
“Walaupun intensitas hujan yang turun masih kategori ringan sampai sedang,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (8/9/2020).
Faisal menambahkan informasi prakiraan cuaca untuk tanggal 8 hingga 10 September 2020, berpotensi hujan sedang sampai lebat yang dapat disertai guntur dan angin kencang.
Dengan rincian pada tanggal 8 terjadi di Konawe Selatan, Kendari, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Kepulauan, Buton Utara, Muna, dan Konawe Utara). Selanjutnya, pada tanggal 9 terjadi di Konawe Selatan dan Kendari.
Sementara itu, pada tanggal 10 terjadi di Konawe Selatan, Kendari, Kolaka Timur, Konawe, Konawe Kepulauan, Buton Utara, Muna, dan Konawe Utara. Sedangkan untuk Kota Kendari di prakiraan 2 – 3 hari ke depan masih berpotensi hujan ringan sampai sedang pada siang dan sore hari.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati akibat peningkatan curah hujan yang terjadi. Dan selalu mengupdate informasi dari BMKG agar mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. (b)
Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Ilham Surahmin