Update Palu-Donggala, Gempa Kecil Susulan dan Munculnya Lumpur

Update Palu-Donggala, Gempa Kecil Susulan dan Munculnya Lumpur
EVAKUASI KORBAN - Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana (BNPB) saat melakukan evakuasi korban gempa dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Data terakhir pukul 13.00 Wita, Minggu (30/9/2018) korban tewas mencapai 832 orang. (Foto: BNPB)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Update atau perkembangan terkini per pukul pukul 13.00 Wita, Minggu (30/9/2018) daerah bencana Palu-Donggala masih sangat memperihatinkan berdasarkan informasi Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB RI Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masih sering terjadi gempa susulan kecil per 30 September 2018 pukul 12:00 WIB tercatat sebanyak 209 kali. Selain itu, penduduk yang berada di bukit-bukit sudah mulai turun dan bergabung ke pos pengungsi.

“Muncul likuifaksi atau lumpur dari bawah tanah dan menghanyutkan bangunan di Sigi, Jl Dewi Sartika Palu Selatan, “ kata Sutopo melalui pers rilis, Minggu (30/9/2018).

Kondisi lainnya yakni listrik PLN, PDAM, dan SPBU masih padam. Banyak pasar dan toko masih tutup. Jaringan pipa air bersih rusak sehingga air bersih menjadi kebutuhan utama. Kemudian jalur darat Palu-Poso dan Palu-Mamuju sudah bisa ditembus.

(Berita Terkait : Korban Tewas Gempa dan Tsunami Palu-Donggala Jadi 832 Orang)

Daerah terdampak meliputi Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong. Gubernur Sulteng telah menerapkan masa tanggap darurat bencana gempabumi dan tsunami di provinsi itu selama 14 hari (28 september sampai 11 Oktober 2018).

Sutopo menjelaskan, hingga saat ini baru Kota Palu yang dapat diperoleh data dampak dan penanganan bencana. Sedangkan di Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong belum ada laporan karena listrik padam dan komunikasi putus.

# Evakuasi, Pencarian Dan Penyelamatan Korban

Bantuan personil dan perlengkapan Tim SAR gabungan terus berdatangan dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian ESDM sejak 29 September 2018 malam. Tim Basarnas dan Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban di Kota Palu meliputi Hotel Roa-Roa (diperkirakan terdapat 50-60 orang tertimbun).

(Berita Terkait : BMKG: Gempa di Donggala 7,4 SR)

Selain itu pencarian korban di Palu juga dilakukan di Mall Ramayana, Restaurant Dunia Baru, Pantai Talise, Perumahan Balaroa, dan pencarian korban di puing-puing bangunan hancur. Kendalanya adalah listrik padam, putusnya akses komunikasi, dan alat berat terbatas.

“Jumlah personil dan perlengkapan perlu ditambah. Kondisi jalan rusak untuk mengirim alat berat dari luar Palu,” ujar Sutopo. (B)

 


Reporter : Muhammad Taslim Dalma
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini