ZONASULTRA.COM,KENDARI– Edisi hari ini, Kamis (17/5/2018) atau 1 Ramadan 1439 Hijriah rubrik ustad menjawab akan menjawab pertanyaan dari Neny (Kendari) 0853-7433-**** “Assalamualaikum.. Ustad saya mau bertanya. Jika kita sholat tarwih pada bulan ramadhon yang pelaksanaannya itu 2 rakaat, apakah pada rakaat baru berikutnya tetap membaca doa iftitah atau langsung membaca surah Alfatiha.. Wassalamualaikum ?,”.
Jawaban dari Ustad Zezen Zaemal Mursalin, Lc
“Wa’alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakaatuhu.
Membaca doa iftitah hukumnya sunnah, baik dalam shalat wajib maupun dalam shalat sunnah, maka kalaupun seandainya kita tidak membaca doa iftitah dan kita membaca surah al fatihah langsung setelah takbiratul ihram, maka shalat kita sah, tetapi tentu akan lebih baik jikalau dalam setiap shalat, kita awali dengan membaca doa iftitah. Wallahu Ta’ala A’lam,” ungkap Ustad Zezen kepada zonasultra.id.
Ada beberapa pendapat terkait doa iftitah. Pendapat pertama, bahwa doa iftitah cukup dibaca sekali di awal salat. Pendapat ini didasarkan pada makna dzahir hadis Aisyah ra, saat beliau ditanya doa iftitah Rasulullah saw ketika sholat malam. Aisyah menceritakan, ‘Nabi Shallallahu álaihi wa sallam ketika sholat malam, beliau memulai sholatnya dengan membaca doa iftitah, “Allahumma Rabba Jibril wa Mikail wa Israfil…” (HR. Muslim 1847).
Ulama yang berpegang pada hadist diatas, memahami secara tekstual bahwa doa iftitah hanya dibaca sekali di awal sholat malam oleh Rasulullah saw, bukan di setiap selesai takbiiratul-ihraam.
Sementara itu, pendapat kedua menyatakan bahwa doa iftitah dibaca setiap selesai takbiiratul-ihraam. Dalil yang mendasari pendapat ini adalah hadis Abu Hurairah ra, bahwa setiap Rasulullah saw usai takbiiratul-ihraam, beliau diam sejenak. Hal ini membuatnya bertanya,
‘Ya Rasulullah, apa yang And abaca ketika kami tidak mendengar suara Anda antara takbiiratul-ihraam dan fatihah?’ dan Nabi Muhammad menjawab, ‘Saya membaca doa iftitah, “Allahumma baa’id bainii wa baina kha-thaayaa-ya kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib…”
Dari hadis tersebut, secara tekstual disimpulkan bahwa Nabi Muhammad membaca doa iftitah di setiap takbiiratul-ihraam. Hal ini berlaku baik saat sholat wajib maupun sholat sunnah, termasuk sholat sunnah yang jumlah salamnya berbilang seperti tarawih.
Berikut Keutamaan Doa Iftitah
Meski sholat yang kita lakukan tetap sah meskipun tidak membaca doa iftitah, namun alangkah ruginya jika kita melewatkan kesempatan mendapat pahala tambahan dari amalan ringan ini. Namun, apakah kamu merasa berat untuk menambah bacaan iftitah ketika sholat, terutama sholat yang jumlah salamnya berbilang seperti tarawih?
Ketika sholat tarawih, kamu bisa membaca doa iftitah yang lebih pendek, salah satunya “Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiih..”. bacaan ini memiliki arti “Segala puji bagi Allah (aku memuji-Nya) dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh keberkahan”. (*)