ZONASULTRA.COM, SUMBAWA – Ada destinasi wisata baru Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini populer dan viral di media sosial. Adalah Lenang Indah sebuah zavana di Kecamatan Lantung, yang memiliki hamparan hijau rerumputan di bukit ini ditambah siluet fatamorgana dan kabut di sore hari, membentuk keindahan tersendiri.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji penggunakan media sosial untuk mempromosikan destinasi wisatanya. Karena banyak destinasi yang bisa dihebohkan melalui media sosial, hingga dikenal public dan netizen. “Kemenpar menggunakan POSE, paid media, own media, social media dan endorser. Itu hasilnya akan lebih dahsyat,” jelas Arief Yahya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sumbawa, Junaidi mengatakan, kehadiran destinasi ini melahirkan potensi dan harapan di tengah geliat pariwisata Sumbawa.
“Nanti akan diadakan festival di bukit ini pelaksanaannya nanti akhir September mendatang. Bersamaan dengan musim berbunga pohon-pohon yang tumbuh di sekeliling bukit,” ujar Junaidi, Senin (12/6).
Festival yang dimaksud Junaidi adalah Festival Kampung Syahdu sebagai salah satu event kalender tahunan dalam tema besar Festival Budaya Samawa yang diselenggarakan di Lantung pada 24-27 September 2017.
(Baca Juga : Tobatak Music Festival 2017 Import Musisi Austria dan Belanda)
Pusat kegiatan dilaksanakan pada Camping Ground Lenang Indah Lantung. Festival ini akan menyebar di empat desa se-Kecamatan Lantung. Aimual Kampung Pelangi adalah menyajikan pemandangan warna warni perkampungan tradisional (mewarnai rumah penduduk seperti pelangi), dan festival kuliner khas pegunungan Lantung termasuk hidangan Tele Tamoar, Rebong Tunung, Tepung Sate, Wajik Parku, Pindang Blek, Timung Linung dan lainnya.
Sedangkan di Desa Lantung adalah panen agrowisata dengan Festival Tanaman Agro di seluruh rumah rumah penduduk. Disebutkan beberapa event yang akan digelar pada festival tersebut nantinya yakni Open Trip Objek Wisata Alam di Sumur Belerang atau Buin Racin dengan 7 sumurnya, Air Terjun (Lampas Perung, Lampas Babalo, Lampas Ble Bananung, Lampas Ado, Lampas Brang Nunang, Lampas Ekat, Lampas Sepukur), Camping Ground (Lenang Indah dan Bananung), Buin Lajendre.
“Kemudian ada sajian Pesta Adat, Kuliner Khas Lantung dan Adat Penyajiannya (Basampra), Nimung Rame dan lainnya. Nganyang Rame/Main Asu, Timung Tuna, dan lainnya sebagai budaya dan kearifan budaya setempat. Pentas Seni Budaya, seperti Palompong Rame Bale Rau, Basanentek dan lainnya. Kelima menikmati Agro Wisata Kampung Syahdu dan lainnya,” paparnya.
Selain itu, juga ada festival lain tak hanya di Lantung. Tetapi juga di wilayah lain seperti Festival Moyo Utara, Labangka Fiesta, Cultur Poto Fest dan lainnya. “Festival-festival inilah yang harus kita dorong. Agar pariwisata di Sumbawa makin bergairah,” kata Junaidi.
Untuk mendukung kegiatan ini, pihak kecamatan mulai awal Juni ini mulai membangun Bale Kecil (Baruga) dan juga MKC. Terpenting upaya memaksimalkan sumber mata air yang ada. Sehingga membutuhkan mesin pompa air, bak penampung (tandon) di beberapa titik. Lokasi parkir depan Lenang, pemagaran dan juga beberapa rumah Pohon. Kebutuhan lainnya, pembenahan titik/spot selfi dan lainnya.
Keberadaan Lenang Indah pun menyimpan cerita tersendiri. Dulunya digunakan sebagai Lar ternak (Kerbau dan kuda serta Sapi) dan biasa disebut Lutuk (bukit) Kebo Kerong atau Lutuk Kuang Rea. Namun namanya mulai berubah pada era 1990 an, demam demamnya Film India di Lantung. Lantas lenang ini dijuluki Lenang India karena mirip dengan bukit yang biasa digunakan oleh artis India bergoyang dalam film-film bollywood.
(Baca Juga : Festival Bakar Tongkang, 47.000 Wisatawan Serbu Riau)
Selan itu, pihaknya juga tengah merancang pembangunan perkampungan agro wisata. Sejak Januari 2017, Kecamatan telah memulai program penanaman sayuran di pekarangan, jalan kampung/gang dengan sayuran dan bunga.
“Makanya penting keberadaan camat untuk membangkitkan atraksi budaya dan wisata di daerahnya. Sebab merekalah yang lebih tahu apa yang mesti disuguhkan. Camat juga senang sekarang mereka dilibatkan. Sekaligus memberikan ruang bagi masyarakat berekspresi,” pungkasnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, calendar of event adalah hal yang selalu ditekankan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada setiap provinsi-provinsi di Indonesia. Festival Kampung Syahdu ini akan memperkaya even-even pariwisata di Sumbawa dan NTB umumnya.
“Menpar selalu menginginkan setiap daerah memiliki kalender pariwisata. Kami mengapresiasi pemerintah daerah menyiapkan event di Sumbawa yang memperkaya event pariwisata di Nusa Tenggara Barat,” kata Esthy.
Sejumlah agenda pariwisata unggulan yang digelar di Lombok-Sumbawa pada 2017 antara lain: Lombok Sumbawa Pearl Ferstival (10-12 Juni), Bulan Pesona Lombok Sumbawa (18 Agustus-16 September).
Selanjutnya, Festival Pesona Mentaram (21-23 Agustus); Festival Pesona Senggigi (16-19 September); Mandalika Tour D`Lombok (22-23 September); Festival Pesona Lakey, Festival Pesona Gili Indah (5-6 November); International Halal Travel Fair, dan Rinjani Golf Turnament (10 Desember). (*)