ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Bupati Kolaka Timur Tony Herbiansyah menanggapi viralnya video kepala dinas pendidikan pemuda dan olahraga setempat, Surya Adelina Hutapea yang memarahi kepala SDN 2 Putemata, Herman.
Menurut Tony, tindakan kepala dikmudora yang juga istrinya itu hal yang wajar antara atasan dan bawahan.
Baca Juga : Viral Video Kadis Dikmudora Koltim Marahi Kepsek, Keluarga Tuntut Permohonan Maaf
“Wajar-wajar saja sebagai atasan menegur bawahan, karena kalau tidak ditegur kepala sekolah maka bagaimana jadinya anak muridnya. Sebagaimana diketahui bahwa guru adalah memberi contoh kepada anak murid,” kata Tony saat dikonfirmasi via layanan WhatsApp, Sabtu (8/2/2020).
Diungkapkan Tony, istrinya memposting video itu ke grup KS (kepala sekolah) dengan tujuan pembelajaran kepada semua kepala sekolah agar tidak melakukan hal serupa.
“Tapi karena sakit hati makanya diposting di Facebook. Masih wajar kok, bagaimana dengan militer disuruh push up, dijemur menghormat bendera di panas matahari, bahkan lebih berat lagi di depan teman-temannya,” sebut Tony.
“Di ASN jelas aturannya, kalau tidak bekerja baik diberi hukuman, kalau sudah diingatkan masih melakukan maka akan diadakan sidang kode etik dan jenis hukuman sudah tertuang dalam peraturan perundang-undangan. Bahkan yang bersangkutan bisa dikenakan sanksi PP 53. Sanksi adalah hukuman ringan, sedang maupun berat,” tutup Tony.
Sebelumnya video Kadis Dikmudora Koltim Surya Adelina Hutapea yang memarahi kepala SDN 2 Putemata, Herman menjadi viral dan perbincangan publik di dunia maya Facebook.
Dalam video berdurasi 17 detik tersebut, Surya dengan nada keras menyuruh Herman berdiri dengan maksud mengambil fotonya. Bukannya foto, Surya justru merekam Herman yang tengah berdiri dengan ponsel pribadinya.
“Ko berdiri mi situ sa fotoko kau. Koliat, kotornya, kotornya ko punya sekolah ini. Luar biasa kotornya ini. Tidak ada satu pun ruanganmu yang bersih ini. Ini pinggir jalan. Liat ini, ini pinggir jalan ini. Coba liat,” kata Surya Hutapea dalam video itu.
Kepala SDN 2 Putemata Herman mengaku sejak video ini viral, istrinya, Maryam jadi jarang keluar rumah. Maryam sendiri adalah guru di salah satu sekolah di Kecamatan Ladongi.
“Semua itu karena malu. Ibu sudah jarang keluar rumah. Tadi subuh lagi selesai salat subuh dia menangis lagi,” beber Herman.
Jamsuri, salah seorang tokoh pendidikan di Koltim juga sangat menyesalkan sikap yang dilakukan Kadis Dikmudora sekaligus istri bupati Koltim itu.
Menurutnya, sikap tersebut kurang etis dilakukan seorang pejabat pendidikan.
Baca Juga : Hari Pertama ASN Berkantor, Bupati Koltim Absen
Sebagai mantan pengawas sekolah, Jamsuri mengaku juga pernah memarahi seseorang, tetapi dengan cara yang berbeda.
“Kepala sekolah itu kan butuh pembinaan, dipanggil baik-baik di ruangan tertutup, dimarahi di ruangan. Kalau perlu bikinkan pernyataan bahwa akan datang lagi untuk melihat perubahannya. Kan seperti itu. Tidak boleh seperti itu, apalagi sampai divideokan. Kasihan kepala sekolahnya. Akhirnya sekarang jadi buah bibir,” ucapnya. (b)
Kontributor: Samrul
Editor: Jumriati