ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Merebaknya virus corona di China membuat Andira Remayani (19), warga Kelurahan Indewe, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) memutuskan untuk pulang kampung.
Andira saat ini tercatat sebagai mahasiswa kedokteran semester enam di Changsha Medical University, Provinsi Hunan, China.
Arta dan Nurlina, orang tua Andira di Kolut resah dengan penyebaran virus corona di negeri tirai bambu tersebut. Pihak keluarga sangat khawatir sehingga mereka meminta anak bungsu dari dua bersaudara itu pulang ke tanah air.
Menurut Arta, kepulangan anaknya itu juga bertepatan dengan libur semester.
“Awalnya anak saya tidak mau pulang, tapi kebetulan liburan musim dingin di sana dan adanya informasi wabah virus itu membuat keluarga khawatir jadi kita panggil pulang,” kata Arta ditemui di kediamannya, Rabu (29/1/2020).
(Baca Juga : Cerita Feby Annas, Mahasiswi Asal Baubau di China Soal Virus Corona)
Menurut Arta, anaknya saat ini dalam kondisi sehat. Untuk komunikasi mereka hanya tersambung lewat layanan WhatsApp.
“Sekitar pukul 02.45 siang tadi ada WA-nya sudah mau ke bandara untuk kepulangan hari ini, tapi ada informasinya akan transit dulu di Bangkok,” ujarnya.
Berdasarkan cerita Andira melalui pesan WhatsApp ke keluarganya, selama adanya wabah virus corona, dia dilarang keluar asrama selama bukan kepentingan mendesak. Andira sendiri tinggal tidak jauh dari kampusnya, di Changsa, Hunan.
(Baca Juga : Mahasiswa Asal Konut di China Aman dari Virus Corona)
“Anak saya sempat cerita akibat penyebaran virus corona mereka dilarang keluar asrama kecuali sangat penting,” terangnya.
Di tempat terpisah, Bupati Kolut, Nur Rahman Umar membenarkan ada tiga mahasiswa asal Kolut yang melanjutkan pendidikan di China. Berdasarkan informasi ketiganya saat ini dalam perjalanan pulang ke tanah air.
Nur Rahman pun bersyukur mendapat informasi ketiga mahasiswa tersebut masih dalam kondisi sehat.
Orang nomor satu di Kolut ini pun meminta masyarakat tetap waspada dengan virus tersebut kerena ada beberapa perusahaan asing yang menyerap tenaga kerja dari China.
“Saya sudah membuat imbauan kepada kepala dinas kesehatan untuk mewaspadai virus itu, untuk membuat langkah-langkah pencegahan karena kita lihat sejarahnya virus corona itu dari China,” kata Nur Rahman. (A)