Bendungan Jatibarang (Foto : Kemenpar)
ZONASULTRA.COM, SEMARANG – Menpar Arief Yahya meminta daerah baik pemkot maupun pemkab untuk terus meng-create destinasi baru. Karena itu adalah domain yang harus dilakukan oleh daerah jika ingin pariwisatanya maju dan berkembang.
Kota Semarang pun mulai menggarap potensi yang ada di wilayahnya. Kini, destinasi wisata di Kota Lumpia itu makin beragam. Tidak hanya eksotis dengan wisata sejarah dan bangunan kuno (haritage), semacam Gedung Lawang Sewu dan Kota Lama. Tapi juga wisata bendungan yang indah.
Ya. Dua tahun ini Kota Semarang memiliki spot wisata baru yaitu Waduk Jatibarang. Waduk (bendungan air) yang terletak di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Semarang itu sangat luas. Mencapai area perairan seluas 189 hektar.
Yang menarik, dengan airnya yang jernih kita bisa menjelajahi danau raksasa ini dengan naik perahu. Mengelilingi waduk dengan panorama alam perbukitan. Yang hobi mancing sangat kerasan berada di tengah waduk dengan perahu sewaan. Ikan- ikannya juga banyak dan besar.
Untuk sewa perahu pengunjung cukup merogoh kocek Rp 100 ribu. Untuk satu unit kapal motor dengan keliling waduk sepuasnya. Bisa digunakan untuk 3 – 4 orang. Berselancar keliling waduk semakin asyik dengan berfoto-foto. Tapi yang berkeliling setengah waduk cukup membayar Rp 60 ribu.
Baca Juga : Ikut MIDE 2017, Kemenpar Berpeluang Boyong Ratusan Ribu Divers Malaysia
Yang takut air tidak usah khawatir. Para pemandu akan menemani selama berlayar. Yang suka seru-seruan juga dijamin asyik. Kapal motor bisa dipacu kecepatan tinggi. Melesat memecah ombak bendungan.
Meski berada di pinggiran kota, menuju Waduk Jatibarang tidaklah sulit. Selain jalanya sudah mulus sampai lokasi, juga tidak terlalu jauh. Dari bandara A Yani Semarang bisa ditempuh 40 menit dengan jarak sekitar 13 Km. Keluar bandara ke arah Manyaran lalu naik menuju Gunungpati. Di perjalanan akan melewati gapura bandungan yang besar. Lalu belok kanan masuk area.
Tiketnya sangat murah. Cuma Rp 2.500/orang. Sarana parkir luas dekat bibir bendungan. Yang mau kuliner juga lengkap dengan warung-warung makan dan es kelapa muda. MCK dan musholla sangat rapi dan bersih.
Destinasi air yang tergolong anyar ini mulai diserbu orang. Terutama hari Minggu dan tanggal merah. Warga kota maupun luar kota datang jauh-jauh untuk menjajal keelokan waduk terbesar di Semarang ini. “Kalau hari libur bisa ratusan orang per hari,” kata Jumadi, petugas penjaga tiket masuk.
Karena tergolong baru, pengelola masih memberi kelonggaran tiket murah termasuk untuk wisata keliling waduk dengan kapal motor. “Selain keluarga dan muda mudi, banyak pengunjung dari kalangan sekolah,” imbuhnya.
Baca Juga : Filosofi Rendang Memikat Forum Gastronomi Dunia yang Digelar UNWTO
Waduk Jatibarang dibuka dua tahun lalu setelah dibangun selama empat tahun. Proses pengisian air pada 5 Mei 2014, bertepatan dengan Hari Air Sedunia ke-22 oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Resmi beroperasi pada 11 Mei 2015. Tujuan utama pembuatan waduk Jatibarang adalah untuk menampung air, menahan banjir, dan pembangkit listrik.
Area Bendungan Jatibarang ini sebenarnya meliputi 4 kelurahan dari 2 kecamatan. Yaitu Kelurahan Kandri dan Kelurahan Jatirejo di Kecamatan Gunungpati, serta Kelurahan Kedungpane dan Kelurahan Jatibarang masuk Kecamatan Mijen. Pintu masuk area wisata berada di Gunungpati dan kantor pengelolaan waduk berada di Jatibarang.
Saking luasnya, di tengahnya ada pulau kecil. Bukit/pulau Kreo inilah yang dipakai kawasan pembiakan 500 ekor lebih monyet ekor panjang yang menjadi daya tarik wisata Goa Kreo. Menuju mulut Goa Kreo dihubungkan dengan jembatan gantung di atas waduk.
Yang menarik, menuju Waduk Jatibarang pengunjung akan melewati desa wisata, yaitu Desa Kandri. Penduduk desa menyajikan souvenir dan olahan makanan khas yang menarik. Tertarik jelajah bendungan? Ayo datang ke Waduk Jatibarang Semarang. (*)