Wakatobi Masuk Nominasi Kabupaten Kreatif

Wakatobi Masuk Nominasi Kabupaten Kreatif
DISKUSI-Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Wakatobi Eliati Haliana, Kepala Dinas Pariwisata saat memberikan penjelasan terkait poin-poin penilaian kelayakan Kabupaten/Kota Kreatif.

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI– Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang dipimpin oleh Haliana dan Ilmiati Daud masuk dalam nominasi Kabupaten/Kota kreatif.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi Nadar usai Focus Group Discussion (FGD) pengisian borang ekosistem Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) di Pesanggrahan Budaya, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Jumat, (10/9/2021).

Dikatakan Nadar bahwa Kabupaten Wakatobi mendapat perhatian dan dukungan yang cukup serius dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia (RI), melalui program kata Kreatif atau Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia.

“Kita menyambut baik dan melihat ini sebagai suatu peluang bagi Wakatobi. Karena dari sisi keselarasan atau kesesuaian daerah, dimana visi yang sudah diletakkan oleh Bupati dan wabup dengan visi Wakatobi menjadi Kabupaten Konservasi Maritim yang Sentosa,” ujarnya.

Kata dia, di dalamnya ada beberapa program unggulan, salah satunya adalan one island one school.

“Yang kita pahami dan kita cermati bahwa, titik beratnya ini adalah bagaimana untuk mengembangkan potensi industri ekraf kita di Kabupaten Wakatobi. Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah kita,” katanya.

Dengan adanya itu, Kemenparekraf mendukung Wakatobi untuk dinominasikan menjadi Kabupaten/Kota kreatif. Menurutnya itu merupakan hal yang sifatnya sangat sinergi dan akan menjadi bagian dari kebijakan yang bisa terintegrasi ke depan.

Sementara FGD itu adalah bagian dari proses untuk menfinalisasi penilaian dan penetapan Kabupaten kreatif sudah dilewati. Tahap pertama dilakukan sosialisasi Kemenparekraf melalui direktorat infrastruktur ekonomi kreatif pada tanggal 25 Agustus 2021.

Syarat yang diminta Kemenparekraf yaitu para pelaku ekraf di daerah harus aktif, untuk mengisi, mendaftar atau meregistrasi melalui borang PMK3I di portal Kemenparekraf, dan progressnya luar biasa. Walaupun Wakatobi hari ini, lanjut dia, merupakan Kabupaten/Kota yang sudah di penghujung penilaian, kemudian Kementerian melihat progress dan keseriusan Wakatobi.

“Alhamdulillah sudah ada informasi dari Kemenparekraf, bahwa pada tanggal 18-21 September 2021 tim uji petik beserta jajarannya akan datang untuk melihat langsung dilapangan seperti apa potensi ekosistim ekraf kita. Termasuk akan ada FGD dengan stakeholder yang ada, dan inshaallah akan ada penandatanganan berita acara antara Pak Bupati dengan direktur mewakili Kemenparekraf,” terangnya.

Ia berharap, verifikasi hasil uji petik itu nanti akan menghasilkan suatu gambaran yang positif, juga meyakinkan bagi Wakatobi. Sehingga nanti pada saat dilakukan penilaian final oleh tim, Wakatobi akan dinilai layak untuk menjadi salah satu dari sepuluh Kabupaten/Kota kreatif yang akan ditetapkan tahun ini oleh Menparekraf Sandiaga Uno.

Ada empat aspek kelayakan, pertama dilihat dari konteks keberadaan atau eksistensi pelaku kreatifnya termasuk produk yang dihasilkan.

Kedua, dinilai dari ekosistemnya, dalam arti bahwa ekraf di Wakatobi sudah terbangun kolaborasi yang baik antara akademisi, pelaku bisnis, pemda, komunitas dan juga peran media.

Ketiga adalah rantai prosesnya, bagaimana produk kreatif itu mulai dari bangun gagasannya sampai kepada juga pemasaran juga Hak Kekayaan Intelektual (HKI) nya.

“Keempat, dari aspek keberlanjutannya seperti apa, itu akan dinilai dan ditentukan oleh hasil uji petik di lapangan secara langsung,” paparnya.

Ditempat yang sama, ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Wakatobi Eliati Haliana menuturkan, apabila bisa mewujudkan Kabupaten Wakatobi sebagai salah satu Kabupaten/Kota kreatif. Menyusul beberapa daerah yang sudah ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota kreatif di Indonesia.

“Tentunya akan ada intervensi berbentuk program yang bisa diturunkan ke daerah kita. Pastinya intervensi itu untuk meningkatkan kualitas dan berbagai potensi yang ada di masyarakat, baik itu dari sisi kuliner, kerajinan dan sebagainya,” tuturnya. (b)

 


Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini