Wali Kota Kendari Serahkan BLT ke Warga Terdampak Covid-19 dan Bencana Alam

88
Wali Kota Kendari Serahkan BLT ke Warga Terdampak Covid-19 dan Bencana Alam
BANTUAN - Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, menyerahkan bantuan sosial dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap dua bagi pekerja buruh, dan masyarakat yang terdampak Covid-19, Selasa (21/9/2021). (Bima Lotunani/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, menyerahkan bantuan sosial dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap dua bagi pekerja buruh, dan masyarakat yang terdampak Covid-19, Selasa (21/9/2021).

Tak hanya itu, Sulkarnain juga menyerahkan bantuan bagi korban bencana angin puting beliung yang berada di Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia.

Plt Kadis Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Kendari, Agusalim mengatakan, korban angin puting beliung yang terjadi pada bulan Agustus di Kelurahan Kadia, menyebabkan satu rumah mengalami rusak parah, 5 rusak sedang dan 3 rumah rusak ringan.

Untuk itu, Pemerintah Kota Kendari (Pemkot) memberikan perhatian dengan memberikan bantuan kepada para korban.
Sedangkan untuk pekerja dan buruh terdampak Covid-19 di Kota Kendari sebanyak 3.258 orang, setelah divalidasi, tersisa 3.169 orang. Khusus di Kecamatan Kadia berjumlah 272 orang.

“Bantuan ini disalurkan dua tahap. Dimana, tahap pertama sudah disalurkan beberapa hari yang lalu, dan sekarang ini tahap kedua, senilai 300 ribu rupiah melalui rekening para penerima,” ungkap Agusalim.

Untuk korban angin puting beliung berjumlah 6 orang, dengan jumlah bantuan bervariasi tergantung kerusakan yang dialami para korban.

Ditempat itu juga, Sulkarnain mengucapkan terima kasih pada masyarakat yang telah bersama-bersama pemerintah melakukan upaya penanganan Covid-19.

“Kita semua harus bersyukur karena status Kota Kendari sudah turun dari level 3 ke level 2. Semua itu, berkat usaha kita selama ini dengan disiplin pakai masker, tidak berkerumun dan rajin cuci tangan,” ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa puncak gelombang pertama Covid-19 pada bulan oktober 2020 lalu. Setelah 5 bulan, tepatnya di bulan April 2020, jumlah kasus turun dan tersisa 4 orang.

Akan tetapi, gelombang kedua datang dengan varian delta, hanya dalam waktu satu bulan di bulan Mei 2021 kembali meningkat dan puncaknya di bulan Juli, naik menjadi 1.200 kasus. Bahkan rumah sakit hampir penuh diisi pasien COVID-19.

“Alhamdulillah berkat kedisiplinan dan kekompakan kita semua, sekarang di RSUD Kota Kendari tinggal 3 pasien. Tidak ada lagi zona merah dan orange, yang ada hanya kuning dan hijau. Kita harus jaga dan pertahankan supaya berikutnya pengumuman PPKM, kita bisa turun ke level 1,” harapnya. (b)


Kontributor : Bima Lotunani
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini