Warga Alaha di Koltim Tempuh 6 Jam Untuk Dapat Gas Elpiji

Warga Alaha di Koltim Tempuh 6 Jam Untuk Dapat Gas Elpiji
GAS ELPIJI - Bantuan gas elpiji untuk warga Desa Alaha, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara hingga kini belum ada. Untuk keperluan memasak sebagian warga terpaksa menggunakan kayu dinding rumah. (SAMRUL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,TIRAWUTA – Bantuan gas elpiji untuk warga korban banjir di Desa Alaha, Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga kini belum ada. Sebagian dari mereka terpaksa menggunakan kayu dinding rumah untuk memasak.

Untuk memperoleh gas, warga harus membeli di Kelurahan Sanggona, Kecamatan Uluiwoi, Koltim, dengan jarak tempuh perjalanan roda dua selama 6 jam (terhitung pulang-pergi). Lamanya perjalanan tersebut disebabkan oleh banyak titik longsor dan pohon tumbang disepanjang desa tetangga yang dilalui.

Ibul (29) warga desa Alaha, mengaku selain stok gas elpiji telah habis di desanya, harga tabung gas yang dijual pedagang di Kelurahan Sanggona begitu tinggi.

Baca Juga : Banjir di Koltim, 170 Hektar Padi Sawah Puso

“Harganya per satu tabung gas antara Rp70 ribu sampai Rp80 ribu. Kalau diangkut ke desa saya, mesti habis Rp100 ribu per satu tabung karena ada juga pembayaran palang masuk ke desa,” ungkap Ibul (29), warga Desa Alaha saat ditemui di tengah jalan Desa Uete, Selasa (18/6/2019).

Tak hanya Desa Alaha, warga Desa Porabua, Kecamatan Ueesi juga masih kekurangan gas elpiji sampai saat ini. Sebagian warga menggunakan tempurung kelapa untuk keperluan memasak.

“Nenek saya memasak kemarinnya memasak pakai tempurung kelapa. Mau bagaimana, kayu basah semua. Gas juga tidak ada di sana (Porabua),” tutur Wati (31), warga Desa Tondowatu, Kecamatan Uluiwoi yang dijumpai di tengah perjalanan pulang usai mengantarkan beras dan gas elpiji kepada neneknya di Desa Porabua.

Wati berharap agar pemerintah kabupaten bisa segera memperbaiki akses jalan yang tertimbun longsor maupun kayu tumbang sehingga jalur masuk ke Desa Porabua bisa membaik seperti semula. (B)

 


Kontributor : Samrul
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini