Warga Desa Wawonii Timur Tolak Pengadaan Air Bersih

Warga Desa Wawonii Timur Tolak Pengadaan Air Bersih
AIR BERSIH : Warga Desa Munse Indah Kecamatan Wawonii Timur yang menunjukkan sambungan saluran air bersih yang belum bisa dimanfaatkan masyarakat sejak dua tahun terakhir. (Arjab Karim/ZONASULTRA.COM)
Warga Desa Wawonii Timur Tolak Pengadaan Air Bersih
AIR BERSIH : Warga Desa Munse Indah Kecamatan Wawonii Timur yang menunjukkan sambungan saluran air bersih yang belum bisa dimanfaatkan masyarakat sejak dua tahun terakhir. (Arjab Karim/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, LANGARA – Warga Desa Munse Indah, Kecamatan Wawonii Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), menolak pembangunan jaringan air bersih di Desa mereka. Hal tersebut menyusul tidak bermanfaat atau gagalnya jaringan air bersih yang dibangun pada tahun 2015 silam di desa tersebut.

“Kita ini kalau ada rencana pembangunan air bersih kita nda akan mau lagi, itu pipa sudah buktinya bahwa nda mengalir. Sebagian sudah dijadikan pagar karna nda ada manfaatnya, padahal anggarannya kisaran setengah miliar,” urai Razaba, salah seorang warga Desa Munse Indah, Kamis (2/2/2017).

Lelaki paruh baya ini menyarankan kepada pemerintah setempat agar program penyediaan air bersih untuk masyarakat direncanakan lagi, sehingga pengadaan sumur kepada setiap warga agar programnya dapat bermanfaat kepada masyarakat di desa tersebut.

“Kita ini kalau ada usulan pengadaan air bersih seperti kemarin kita akan tolak, lebih baik dialihkan ke pembangunan sumur untuk masing-masing warga supaya bermanfaat dan anggaran daerah tidak sia-sia,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Arsin L. (60). Menurutnya, upaya pihak ketiga untuk perbaikan air tersebut sudah ketiga kalinya, namun belum ada tanda upaya perbaikan.

“Airnya ini khusus desa Munse, sejak 2015 dibangun airnya ini nda mengalir sampai sekarang. Pusat mata air awalnya dimburu 2, karena airnya nda mau mengalir akhirnya dipindah ke poeha. Sekarang dipindah lagi ke pusat mata air terakhir namun belum bermanfaat, saya kurang tau apa penyebabnya,” ujarnya.

Ia mengaku, sudah sering menyampaikan persoalan ini ke pihak terkait, dalam hal ini kontraktor dan dua anggota legislatif, namun belum ada langkah-langkah dan upaya tindak lanjut dari mereka.

“Persoalan ini saya sudah sampaikan sama anggota dprd, ibu hatiga sama pak jaswan tapi ada respon. Kita hanya berharap anggaran daerah dapat bermanfaat didaerah khususnya kita dimasyarakat, dan uang daerah tidak terbuang percuma,”. (B)

 

Reporter : Arjab Karim
Editor : Kiki