ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Pemadaman listrik secara bergilir yang dilakukan PLN Ranting Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai meresahkan warga. Sebab, tidak pernah ada pemberitahuan ke warga dan pemadaman bergilir itu telah berlangsung cukup lama.
“Kami tidak pernah menerima pemberitahuan dari pihak PLN Ranting Kabaena terkait dengan pemadaman bergilir yang mereka lakukan,” tutur Welma (39 Tahun), salah seorang pelanggan PLN di Kelurahan Teomokole, Kecamatan Kabaena, kepada Zonasultra.com di Rumbia, Rabu (5/10/2016).
Menurut Welma, pemadaman listrik bergilir telah berlangsung lebih dari satu tahun dan tidak pernah ada kejelasan mengapa hal tersebut terjadi. Meski pemadaman sering terjadi, iuran pelanggan bukan semakin rendah, tetapi sebaliknya semakin melonjak.
Welna tidak menyebut secara rinci iuran tagihan listriknya per bulan, tetapi dijelaskan bahwa normal listrik menyala hanya 14 atau 15 malam per bulan.
“Tidak pernah sampai 30 atau 31 malam dalam satu bulan, tetapi iuran yang kami bayarkan kok bukan turun. bagaimana pihak PLN menghitung ini,” ungkapnya.
Pemadaman bergilir itu lanjut Welma berselang satu malam. “Kalau malam ini pemadamannya di wilayah Kecamatan Kabaena dan Kabaena selatan, maka besok malamnya juga di Wilayah Kabaena Barat,” urainya.
Hingga berita ini diturunkan, Zonasultra.com belum dapat menghubungi Kepala PLN Ranting Kabaena, Maulana.
Namun, dari data yang dikumpulkan, mesin pembangkit listrik di PLN Ranting Kabaena sebanyak 6 unit usianya telah berkisar 20 hingga 30 tahun dan mengalami keropos pada bagian ‘oring liner’ (puring).
Dari 6 unit tersebut, daya listrik yang dihasilkan sebesar 2 megawatt, jauh lebih besar ketimbang kebutuhan daya pelanggan sebesar 1,3 megawatt dari total 2.000 pelanggan di 3 kecamatan. (B)
Reporter: Jumrad Raunde
Editor: Jumriati
