Warga Tanjung Laimeo Terancam Abrasi, Pemda Konut Buat Tanggul Darurat

Warga Tanjung Laimeo Terancam Abrasi, Pemda Konut Buat Tanggul Darurat
TANGGIL DARURAT - Bupati Konut Ruksamin bersama dibantu stafnya mengangkat karung pasir yang akan digunakan sebagai tanggul darurat di Desa Tanjung Laimeo Kecamatan Sawa, Kamis (17/01/2019). Tanggul daruray dibuat sepanjang 250 meter untuk menahan gelombang air laut. (ROS/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Ratusan Kepala Keluarga di Desa Laimeo dan Tanjung Laimeo Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara dihantui abrasi. Beberapa bangunan rumah warga bahkan nyaris tersapu gelomban laut.

“ Iya dalam dua bulan terakhir sudah ada 6 rumah yang nyaris tersapu abrasi. Termasuk rumah saya,” ujar Aras Moita, salah satu warga Tanjung Laimeo.

Menurut Aras, saat memasuki musim timur dan utara, keresahan warga khususnya mereka yang rumahnya tepat berada di pesisir semakin meningkat, pasalnya gelombang yang menerjang pesisir pantai sangat besar. Pesisir Desa Laimeo tepat berhadapan dengan laut Banda dan Teluk Lasolo. Saat ini ada 22 KK yang rumahnya berada tepat berhadapan dengan pesisir.

Kondisi itu lantas membuat warga meminta Pemda Konut agar pemda membangun tanggul sebagai antisipasi terkikisnya pinggiran pantai.

Mendapati keluhan warga Bupati Konawe Utara Ruksamin menyahuti usulan warga. Pada Kamis (17/01/2019) usai upacara Hari Kesadaran Nasional, dia bersama warga serta ASN Konut bergotong royong membuat tanggul darurat. Tanggul dibuat dengan cara menempatkan ribuan karung berisi pasir di sepanjang 250 meter di bibir pantai. Tumpukan karung itu sebagai alat penahan abrasi pantai.

Warga Tanjung Laimeo  Terancam Abrasi, Pemda Konut Buat Tanggul Darurat
Sejumlah warga dan ASN Konut bergotong royong membangun tanggul darurat sebagai penahan abrasi. Tujuh rumah warga di Desa Tanjung Laimeo nyaris tersapu abrasi pada November 2018. (ROS/ZONASULTRA.COM)

Menurut Ruksamin sebagian wilayah di Konut memang berada di wilayah pesisir dan abrasi menjadi salah satu ancaman.

” Ini usulan tiga hari lalu, jadi karena kondisinya memang rawan jadi hari ini, kita gotong royong bangun tanggul darurat. Ke depan kami akan bangun bronjol, tanggul permanen. Jadi ini kami turun sebelum ada korban jadi kami buat tanggul darurat ini sebagai antisipasi sementara,” jelas Ruksamin.

Selain menggelar kerja bakti, di tempat itu juga pihaknya melakukan aksi bagi-bagi sembako kepada 22 Kepala Keluarga (KK) yang berada di pesisir pantai.

“Kalau dari nilainya ini tidak seberapa. Tapi kebersamaan sinergitas yang terbangun ini luar biasa, manjadi kesan yang tak terlupakan. Kami bekerja semua untuk daerah dan masyarakat, ini adalah tanggung jawab saya memberikan yang terbaik kepada warga. Setalah ini kami pikirkan langkah selanjutnya,”katanya. (A)

 


Reporter : Ros