ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau warga yang akan memotong sapi kurban pada perayaan Iduladha Agustus 2019 mendatang agar melapor ke pemerintah. Tidak ada pungutan biaya alias gratis untuk mendapatkan layanan.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra Rahmad Hardiono mengatakan, hal ini diharapkan dapat membantu pemerintah melakukan pengawasan pemotongan hewan kurban di masyarakat.
Laporan ini juga akan menjadi data bagi pemerintah berapa total pasti hewan kurban yang dipotong tahun ini. Sehingga menjadi acuan pemerintah dalam hal pemenuhan stok sapi potong di masyarakat pada pelaksanaan kurban tahun depan.
“Jadi selama ini masyarakat takut melapor karena pikiran mereka itu dibayar, ternyata tidak alias gratis jadi silakan lapor ke kantor,” ungkap Rahmad saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/7/2019) sore.
Perihal pengawasan, Rahmad menegaskan ini penting dilakukan. Berdasarkan aturan yang berlaku, setiap hewan kurban harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter hewan untuk memastikan daging kurban aman dikonsumsi.
(Baca Juga : 5.400 Ekor Sapi di Sultra Siap Dipotong untuk Kurban)
Ada tiga tahapan yang bakal dilakukan pemerintah dalam hal pengawasan yakni sebelum dipotong, saat dipotong dan sesudah dipotong.
“Kasus yang banyak ditemui di Sultra itu kan hati sapi bercacing, nah itu harus kita awasi. Kalau bercacing hatinya kita tinggal pisahkan yang terkontaminasi cacing sehingga aman dikonsumsi, kalau pengawasan sebelum kita bisa cek sapinya kalau keliatan sakit gak mungkin dipotong,” tukasnya.
Pemerintah juga bakal melakukan bimbingan teknis bagi para pemotong sapi kurban yang ada di Sultra, khususnya di Kota Kendari selama dua hari.
Distanak Provinsi Sultra memprediksi jumlah sapi kurban yang bakal dipotong tahun ini sekitar 5.400 ekor. Data ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2018.
Data terakhir 2018 total sapi potong yang ada di Sultra sebanyak 395.684 ekor dengan penyebaran terbanyak di Konawe Selatan (Konsel) 70 ribu ekor, Muna 65 ribu ekor, Bombana 63 ribu ekor, Konawe 49 ribu ekor, Muna Barat 45 ribu ekor, sisanya tersebar di kabupaten/kota lainnya di Bumi Anoa. (b)