ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa menghargai keberagaman dengan cara tidak saling mencampuri urusan agama lain.
Hal itu diungkapkannya saat membawakan kuliah umum dengan tema Internalisasi Nilai Keimanan dan Ketaqwaan dalam perspektif Berbangsa dan Bernegara yang digelar di auditorium IAIN Kendari, Jumat (9/3/2018) kemarin.
“Biarkanlah agama lain menjalankan keyakinannya, tidak usah kita saling mengurusi, negeri ini akan aman jika kita fokus dengan internal agama kita masing-masing”, ujarnya melalui siaran pers kepada Zonasultra.com, Sabtu (10/3/2018).
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa umat Islam di seluruh Indonesia wajib mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebab negara telah memberikan perlindungan terhadap umat Islam dalam menjalankan ajaran agamanya.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak berterima kasih kepada negara yang telah memberikan kebebasan dalam menjalankan agamanya.
“Salah satu contoh bahwa negara ini menghormati hak-hak kita dalam melaksanakan ajaran agama adalah saat ASN melaksanakan ibadah haji, negara memberikan cuti sampai 40 hari, coba kalau ke negara lain apakah seperti itu,” ucapnya.
Ia menambahkan, umat Islam hendaknya fokus melakukan internalisasi nilai keteladanan dari Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari agar senantiasa mendapatkan hasanah dan mahabbah dari Allah Swt.
Kehadiran Tengku Zulkarnain yang belakangan ini memang populer karena berbagai pernyataan kontroversialnya viral di media sosial, cukup mendapat perhatian dari sivitas akademika IAIN Kendari. Terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir memenuhi auditorium.
Meski terkadang intonasi suaranya meninggi, Wasekjen MUI tersebut tetap menyampaikan materinya dengan gaya santai dan sesekali diselingi humor yang membuat seisi ruangan tertawa.
Kegiatan kuliah umum dibuka oleh Rektor IAIN Kendari, Nur Alim. Dalam sambutannya, Ia mengatakan, kehadiran tokoh yang cukup populer di media massa ini, memberikan alternatif perspektif dan pengembangan wawasan terkait perbedaan pemahaman dalam berbagai aspek kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Rektor Menegaskan, sivitas IAIN Kendari sendiri memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan.
“Ajaran agama Islam itu seragam, tetapi pengamalannya beragam tergantung pemahamannya, sepanjang tidak bertentangan dengan aqidah dan konstitusi maka kita perlu menghargai perbedaan” tutupnya. (B)
Reporter : Sri Rahayu
Editor : Abdul Saban