Waspada, 7 Daerah di Sultra Berstatus “Awas” Potensi Kekeringan

172
Ilustrasi

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kekeringan metereologis awal Oktober 2023 di Sultra yang di-update pada 30 September 2023.

Berdasarkan data yang dikeluarkan tersebut, beberapa wilayah di 7 daerah berstatus potensi “awas”, di 10 daerah berstatus “siaga”, dan di 2 daerah berstatus “waspada”.

Kepala Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas menjelaskan bahwa kekeringan meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan suatu daerah di bawah normal. Kata dia, beberapa wilayah di Sultra berpotensi terjadi kekeringan metereologis selama sepuluh hari ke depan.

BACA JUGA :  Hakim Perempuan di PN Andoolo Ungkap Keresahan, dari Minim Fasilitas hingga Rentan Intervensi

“Curah hujan diprediksi kurang dari 20 mm/dasarian,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp pada Minggu malam (1/10/2023).

Adapun beberapa wilayah dari 7 daerah yang berpotensi “awas” tersebut yaitu Kota Baubau terdiri dari Kecamatan Batupoaro, Bungi, Kokalukuna, Lea-lea, Murhum, Sorawolio, dan Wolio.

Selanjutnya, Kabupaten Bombana terdiri dari Kecamatan Kabaena, Kabaena Barat, Kabaena Tengah, Kabaena Timur, Kabaena Selatan, Kabaena Utara, dan Rarowatu Utara.

Kabupaten Buton di Kecamatan Pasarwajo dan Wabula. Kabupaten Buton Selatan (Busel) di Kecamatan Batauga, Kadatua, Lapandewa, Sampolawa, Siompu, dan Siompu Barat.

BACA JUGA :  Mengenal Quick Count, Benarkah Akurat?

Kabupaten Buton Tengah (Buteng) di Kecamatan Lakudo, dan Talaga Raya. Kabupaten Muna di Kecamatan Batalaiwaru, Duruka, Kabangka, Kabawo, Katobu. Kabupaten Wakatobi di Kecamatan Binongko, Kaledupa, Kaledupa Selatan, Togo Binongko, Tomia, Tomia Timur, dan Wangi-wangi Selatan.

BMKG mengimbau masyarakat Sultra agar memperhatikan hal-hal yang bisa berdampak pada bencana akibat kekeringan metereologis tersebut.

Kata Aris, biasanya kekeringan itu diikuti dengan berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan. (B)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini