ZONASULTRA.COM, RUMBIA– Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak tinggal diam di momen Natal 2019 dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Instansi ini mengimbau seluruh masyarakat di daerah itu untuk tetap waspada atas kemungkinan konflik sosial dan tetap menjaga toleransi antar umat beragama.
Kepala Badan Kesbangpol Bombana, Andi Bahtiar mengatakan bahwa, pihaknya telah memantau beberapa kemungkinan gejala konflik sosial di setiap perhelatan Nataru, utamanya di wilayah ibu kota Bombana. Sehingga, ia benar-benar mengingatkan agar warga Bombana yang beragam etnis tetap mampu memelihara hubungan baik antar sesama.
“Kami sudah amati setiap momen tahun baru di daerah ini cukup ramai, utamanya di wilayah Rumbia dan sekitarnya sebagai ibu kota. Kami pun menilai Bombana cukup kondusif dan saya harapkan agar kita utamakan toleransi, khususnya bagi umat nonmuslim yang sedang beribadah,” kata Andi Bahtiar di ruang kerjanya, Kamis (26/12/2019).
Ia menyebut beberapa potensi konflik sosial yang kini tengah diantisipasi di lapangan. Pertama, membunyikan petasan secara berlebihan yang kerap menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat.
“Artinya, secara tidak langsung dan tanpa disadari ada warga yang sedang sakit dan mungkin akan bisa saja ada warga yang mengalami stop jantung karena kaget. Makanya ini bisa dipahami dan diminimalisir,” jelasnya.
(Baca Juga : Genjot Partisipasi Pemilih, Kesbangpol Bombana Gelar Dialog Politik)
Selanjutnya, konvoi dari sekelompok orang untuk mengekspresikan kebahagiaan dalam menyonsong tahun baru. Menurut Bahtiar, hal ini sudah biasa dilakukan, namun ternyata ada efek negatif dari adanya kegiatan ini.
“Kalau sudah ada kegiatan konvoi, tentu kalau tidak terarah akan mengganggu ketertiban lalu lintas dan mengganggu pengguna jalan. Pasti juga akan ada warga sekitar yang terganggu karena suara motor yang bising,” pungkasnya.(B)
Kontributor : Muhammad Jamil
Editor: Muhamad Taslim Dalma