ZONASULTRA.ID, WANGIWANGI – Maskapai penerbangan Wings air segera mengudara kembali di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara Bupati Wakatobi Haliana dengan Direktur Utama Perseroan Terbatas (PT) Wings Abadi, Achmad Hasan terkait pengoperasian pesawat udara Wings di Menara Lion Tower Jakarta, Jumat malam, (24/3/2023).
Agendanya, Wings Air akan terbang kembali melayani Wakatobi dengan Pesawat jenis ATR72-500/600 mulai tanggal 10 April 2023.
Jadwalnya dua kali dalam satu minggu setiap Senin dan Jumat, untuk rute Kendari ke Baubau jam 13.10 WITA, Baubau ke Kendari jam 10.00 WITA. Sementara dari Kendari ke Wakatobi mulai jam 10.50 WITA dan dari Wakatobi ke Kendari jam 12.00 WITA
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp Bupati Wakatobi Haliana membenarkan hal tersebut. Katanya, masyarakat sudah bisa melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi maupun travel agen.
Haliana menyebutkan bahwa dibuka kembalinya layanan penerbangan ini adalah sebagai upaya untuk mempromosikan daerah yang merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) itu, dan agar minat wisatawan datang ke Wakatobi bisa tinggi.
“Tadi kita sudah menandatangani PKS dengan PT Wings Abadi untuk pengaktifan kembali penerbangan Wings Air Wakatobi-Kendari. Jaminan seat sebanyak 50 atau 100 pulang pergi. Kita di daerah juga berupaya, untuk bisa memenuhi dengan keterisian dari perjalanan dinas baik teman-teman di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) maupun di Pemda,” katanya.
Selain itu Pemerintah juga mendorong agar masyarakat bisa mengunakan kesempatan itu khususnya untuk berpergian yang sifatnya menghendaki waktu yang lebih cepat dengan transportasi udara tersebut.
“Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, mudah-mudahan kita semua disehatkan, dimampukan, supaya kita melihat kemajuan-kemajuan di Wakatobi sesuai dengan harapan kita,” imbuhnya.
Sebelumnya, maskapai Wings Air menghentikan operasional penerbangan di Bandara Matahora Wakatobi, sejak 8 Juli 2022 karena alasan biaya operasional yang tinggi tidak sesuai dengan tingkat keterisian seat pesawat. (B)
Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin
