Zainuddin MZ Hingga Grup Arisan Jadi Materi Soal Seleksi Bawaslu

ilustrasi bawaslu
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI-Enam nama hasil seleksi Bawaslu Kabupaten/Kota se Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2018-2023 sudah ditetapkan. Tapi sisa-sisa masalahnya masih ada. Peserta yang gagal ke tahapan berikut, menceritakan beberapa kejanggalan selama proses seleksi, khususnya di tahapan uji kelayakan dan kepatutan.

“Saya bingung, kenapa saya ditanya Timsel tanggal lahirnya Alm Zainuddin MZ,” kata Jalil, peserta seleksi dari Kota Baubuau. Mendapat pertanyaan itu, Jalil tentu saja kelimpungan. “Mana saya tahu kapan ulang tahunnya Pak Zainuddin MZ. Kan itu tidak ada urusannya dengan kepemiluan,” imbuh Jalil via telepon kepada Zonasultra.com, Kamis (9/8/2018).

Bahkan kata Jalil, ada salah satu rekannya yang diminta berpuisi oleh Timsel. Hal inilah yang dianggap Jalil wujud tidak profesionalnya para Timsel.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh salah satu peserta dari Kota Kendari. Ia mengatakan saat wawancara berlangsung, pria yang menolak namanya disebut ini ditanyai soal arisan yang ia ikuti. “Saya ditanya soal arisan. Berapa arisan yang bapak ikuti? dia tanya saya begitu, inikan saya pikir sudah menyerang pribadi saya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Timsel Bawaslu Zona I Irfan Ido mengatakan belum tahu soal adanya Timsel yang menanyakan perihal kelahiran Zainuddin MZ yang dianggap tidak berkaitan dengan kepemiluan. Namun Irfan menganggap pertanyaan itu sebagai pendalaman terhadap calon.

“Sesungguhnya di makalah (salah satu syarat administrasi peserta adalah membuat makalah-red) itu ada pertanyaan tentang orang berpengaruh. Nah kalau dia jawab Zainuddin MZ, kita dalami seberapa tahu dia terhadap tokoh itu biar kita tahu karakternya,” kata Irfan yang dikonfirmasi lewat telepon.

“Tidak ada yang diluar konsep soal itu. Kita cuma mau tau karakter peserta dan pendalaman melalui pertanyaan yang diajukan,” terang Irfan.

Sementara Ketua Timsel Zona II Abbas membenarkan soal pertanyaan tentang arisan keluarga yang diikuti salah satu calon. Hal itu dikatakan untuk mengetahui kemampuan kerjasama calon.

“Mungkin ini untuk mencari kemampuan kerjasamanya. Paling tidak arahnya kesitu. Pertanyaan ini kan beragam untuk mengetahui karakter ataupun kemampuan kerjasama calon,” kata Abbas.

“Sebenarnya bukan arisannya, tapi substansinya itu. Yang namanya orang mencari kan bisa saja pertanyaan bermacam-macam untuk mengetahui karakter seseorang,” jelas Abbas.

Untuk diketahui, proses seleksi calon anggota Bawaslu tingkat kabupaten/kota di Sultra sudah memasuki babak akhir. Setelah tes wawancara dan kesehatan selesai, calon yang lolos pada tahapan wawancara dan kesehatan kembali akan beradu nasib pada uji kelayakan dan kepatutan yang dijadwalkan Tanggal 8 sampia 10 Agustus. Setelah fit and proper test tersebut, keluarlah nama-nama yang akan menduduki jabatan komisioner Bawaslu tingkat kabupaten/kota.(B)

 


Reporter : Lukman Budianto
Editor : Abdi MR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini