ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI – Sebanyak 29 orang peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) periode 2 Tahun 2022 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta resmi diterima Bupati Wakatobi Haliana di ruang Kantor Bupati, Kecamatan Wangiwangi, Minggu (26/6/2022).
Peserta KKN akan tinggal selama 50 hari di Wakatobi terhitung mulai 25 Juni hingga 13 Agustus 2022. Mereka akan melakukan kegiatan intrakurikulernya di Kecamatan Togo Binongko. Kemudian akan dibagi di dua kelurahan yakni di Kelurahan Sowa dan Popalia.
Guru besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM Heddy Shry Ahimsa Putra sekaligus dosen pembimbing peserta KKN PPM UGM menyebutkan, mahasiswa ini berasal dari berbagai macam fakultas di antaranya Fakultas Filsafat, Hukum, Kedokteran, Biologi, Geografi dan sebagainya.
Sebaran KKN UGM hanya menyasar dua daerah di Sultra yakni di Wakatobi dan Konawe. Mahasiswa KKN akan menjalankan beberapa program kerja yang sudah disusun terlebih dahulu selama di kampus.
“Mudah-mudahan semuanya dapat berjalan dengan lancar. Kita juga sudah berkoordinasi dengan pak bupati, sekretaris daerah, dan camat. Alhamdulillah sambutannya semua sangat baik, dari UGM sangat berterima kasih atas sambutan pemda dan jajaran,” ujarnya.
Baca Juga :
Jambore PKK Wakatobi Resmi Dimulai
Salah satu program kerja KKN PPM UGM adalah mendukung program daerah, sebagaimana visi dan misi pemerintah menjadikan Kabupaten Wakatobi sebagai Kabupaten Konservasi Maritim yang Sentosa.
Ia mengungkapkan, mahasiswa KKN akan melakukan kegiatan pelestarian penyu dan mangrove.
Bupati Haliana berharap mahasiswa KKN UGM dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana menjadi petani dan nelayan yang baik.
Selain itu bagaimana meningkatkan kreativitas masyarakat melalui bekal pengalaman mahasiswa KKN dari Jogjakarta sebagai kota kreatif, kota inovatif, kota pelajar yang berkemajuan, serta berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) itu, selama di Wakatobi peserta KKN pasti akan banyak mendapat pengalaman-pengalaman baru. Selain itu diharapkan dapat mengeksplor tempat-tempat potensial untuk dikembangkan.
Peserta KKN juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat. Di antaranya bagaimana cara menjaga lingkungan, menangkap ikan dengan cara yang baik, menjaga laut dan bagaimana mengelola sampah secara baik.
Agar prinsip hidup konservasi dan keberlanjutan tetap bisa dimaknai, dipahami dan diimplementasikan kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Wakatobi dimana pun berada. (C)
Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin