ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Sebanyak 30 kelompok usaha mikro dari 12 kecamatan se-Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara mengikuti pembekalan tenaga kerja mandiri melalui pola pendampingan program pembinaan penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.
Kegiatan itu dilaksanakan dua hari, 22 hingga 23 Oktober 2019 bertempat di aula pertemuan eks kantor bupati Koltim. Pemateri yang didatangkan sebagian berasal dari Koltim serta dari Kabupaten Konawe.
Baca Juga : DPRD Koltim Setujui KUA-PPAS Tahun Anggaran 2020
Selain mengikuti pembekalan, kelompok usaha mikro juga mendapatkan bantuan mulai dari peralatan membuat kue dan keripik, mesin jahit, perlengkapan pembuatan gula merah, pembuatan tempe, pertukangan kayu, perbengkelan sampai pada bantuan peralatan las.
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Koltim, Maryono mengatakan, pembekalan dan pemberian bantuan kepada kelompok usaha mikro tersebut merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Koltim dalam menumbuhkan dan meningkatkan taraf ekonomi kemandirian masyarakat.
“Sekaligus juga membuka lapangan pekerjaan di Kabupaten Koltim. Meskipun anggaran daerah kita masih minim, namun kita telah membedayakan kurang lebih 220 orang yang masuk dalam wadah kelompok,” kata Maryono pada media, Rabu (23/10/2019).
Dikatakan, kelompok-kelompok yang mengikuti pembekalan dan mendapatkan bantuan adalah kelompok yang terpilih berdasarkan survei serta penjaringan yang ketat.
“Banyak yang masuk proposal, kita evaluasi, kita tinjau lokasinya, kita tinjau peralatannya. Di sana ada bengkel las yang tidak lengkap peralatan ya kita bantu. Jadi evaluasinya sangat ketat,” tuturnya.
Kegiatan seperti ini juga dilaksanakan pada 2018 lalu. Namun, jika dibandingkan dengan sebelumnya, jumlah peserta yang antusias mengikuti pembekalan kali ini cukup padat lantaran peserta yang ikut dari masing-masing kelompok hadir semua.
Maryono mengungkapkan, tahun depan dinasnya akan melanjutkan kegiatan seperti ini dan orientasinya semakin lebih besar lagi. Terutama dalam hal pemberian bantuan sebagai implementasi sinergitas pemerintah dengan kelompok usaha mikro yang tumbuh.
Cara seperti ini, kata Maryono, juga bisa mengurangi angka pengangguran di Koltim. Sebab, selama ini kebayakan tenaga kerja Koltim pergi ke kabupaten lain.
Baca Juga : Desa Iwoikondo Koltim Masuk Penilaian P2WKSS
“Seperti pembuatan tahu tempe, selama ini melayani masyarakat Kabupaten Kolaka Timur, bahkan mungkin hanya melayani satu kecamatan saja karena sarana dan prasarana yang kurang memadai (kurang lengkap). Begitu kita kasi bantuan maka mereka sudah bisa akses keluar,” lanjut Maryono.
Kelompok usaha yang mendapatkan pembekalan dan bantuan akan terus dibina. Bahkan yang berhasil mengembangkan usahanya akan ditingkatkan lagi bantuan serta pembekalannya.
“Seperti pertukangan, perbengkelan atau perlasan akan kami kirim ke Surabaya supaya pengetahuannya semakin berkembang. Pulang juga dari sana bisa jadi instruktur, pulang dari sana bisa membuat bengkel besar, kemudian bisa saja kerjasama dengan pemerintah daerah. Mobil-mobil dinas pemerintah daerah bisa dibawa ke situ jika mengalami kerusakan,” tutup Maryono. (b)
Kontributor: Samrul
Editor: Jumriati