450 Mahasiswa Fakultas Farmasi Berkumpul di UHO dalam BHNCP 2019

336
450 Mahasiswa Fakultas Farmasi Berkumpul di UHO dalam BHNCP 2019
BHNCP- Foto bersama Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Muhammad Zamrun bersama jajaran pemateri Biennial Halu Oleo National Conference on Pharmacy (BHNCP) yang melaksanakan kegiatan seminar di Hotel Zahra Kendari, Sabtu (21/9/2019). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Sebanyak 450 mahasiswa Fakultas Farmasi dari berbagai universitas di Indonesia mengikuti kegiatan Biennial Halu Oleo National Conference on Pharmacy (BHNCP) di salah satu hotel di Kendari, Sabtu, 21 September 2019 lalu.

Ketua Panitia Adryan Fristiohady mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan ilmiah Dies Natalis UHO ke-38 dengan mengusung tema “Berkembang dan Mengabdi untuk NKRI”.

Sebanyak 450 peserta ini berasal dari UHO, Universitas Sam Ratulangi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Makassar, Universitas Mulawarman, Politeknik Bina Husada, STIKES Mandala Waluya, Universitas Airlangga, dan Universitas Bhakti Kencana Bandung.

“Kami juga menghadirkan pemateri yang berasal dari pendidikan tinggi farmasi Universitas Hasanuddin, ITB, Universitas Padjajara, dan Universitas Indonesia,” kata Adryan melalui siaran pers, Senin (23/9/2019).

Salah satu tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta seminar mengenai tantangan dan kesempatan meningkatkan peran farmasi yang profesional dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.

Dalam kesempatan ini, Guru Besar Farmasi UI Yahdiana Harahap membawakan materi tentang studi bioekivalensi obat generik dan nama dagang.

Kemudian, Dekan Farmasi Unhas Gemini Alam menjelaskan materi tentang herbal medicine di era revolusi industri 4.0, Dekan Farmasi Unpad Ajeng Diantini mengenai potensi bahan alam sebagai anti kanker.

Ada pula Daryono Hadi Tjahyono, Dekan Sekolah Farmasi ITB yang berbicara perihal pendidikan tinggi farmasi di era revaluasi industri 4.0 serta Ruslin, Dekan Farmasi UHO perihal potensi lansua khas Suku Muna sebagai obat herbal tersandar.

Rektor UHO Muhammad Zamrun juga membawakan materi tentang peluang dan tantangan perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0.

Adryan menambahkan, revolusi industri 4.0 secara tidak langsung telah mengubah cara hidup, bekerja, berhubungan satu sama lain pada berbagai bidang, salah satunya bidang kesehatan khususnya kefarmasian.

Paling penting adalah dunia harus merespon perubahan tersebut secara terintegrasi dan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari sektor publik, swasta, pemerintah hingga akademisi.

“Ini adalah agenda dua tahunan kita rutin selenggarakan untuk menghadirkan pemateri nasional dalam satu bingkai kegiatan,” ungkapnya. (b)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini