ZONASULTRA.COM,KENDARI– Dosen Farmasi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Adryan Fristiohady Lubis resmi merilis buku berjudul Farmakoterapi penyakit kanker, Minggu (7/7/2019).
Kepada zonasultra, Adryan mengatakan, kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang paling ditakuti di dunia, tak jarang pasien dengan kanker mengalami efek samping yang hebat selama pengobatan.
Menurutnya, kompleksitas pengobatan kanker membuat seorang Apoteker sebagai ahli obat diharapkan memiliki kompetensi dalam pengobatan kemoterapi.
Olehnya, itu Adryan pun merilis buku pertamanya ini diterbitkan oleh Penerbit Wahana Revolusi Yogyakarta.
(Baca Juga : Dosen UHO Berhasil Olah Limbah Kulit Udang Jadi Anti Bakteri)
Ia pun menjelaskan, seorang apoteker dalam melakukan pelayanan kefarmasian diharapkan memiliki kompetensi 9 star pharmacist, dimana salah satunya adalah life-long learner atau pembelajaran seumur hidup.
“Update kompetensi ini pun bisa didapatkan dari membaca artikel di jurnal maupun buku,” ungkapnya.
Buku ini diharapkan menjadi salah satu referensi bagi tenaga kesehatan khususnya Apoteker dan mahasiswa farmasi, kedokteran dan keperawatan untuk meningkatkan pemahaman seputar tata laksana pengobatan penyakit kanker.
Terlebih lagi, selama tiga tahun terakhir, kanker menduduki peringkat ketiga teratas penyebab kematian di dunia. Selain itu, di instalasi Farmasi RSUD Bahteramas Provinsi Sultra saat ini sudah ada apoteker yang khusus menangani obat sitostatika (kemoterapi), sehingga isu pengobatan kanker ini menarik untuk dipelajari dan dipahami oleh tenaga kesehatan khususnya.
(Baca Juga: Dosen UHO Ini Jadi Penemu Pewarna Ikan Pertama dengan Memanfaatkan Buah Irian)
Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Kota Kendari ini juga menjelaskan bahwa buku ini juga berisi informasi pengobatan penyakit kanker payudara, kanker paru, kanker usus dan kanker serviks dengan merujuk pada jurnal-jurnal terbaru dan buku referensi.
Kedepannya, pihaknya akan melengkapi dan menambahkan informasi penyakit kanker lainnya.
“Alasan Kenapa saya menulis buku? Saya selalu terngiang dengan kutipan Pramudya Ananta Toer yang mengatakan “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah,” ujar jebolan Doktor bidang ilmu farmasi klinik dan diagnostic di Austria itu.
Untuk diketahui, buku ini dapat diperoleh dengan cara pre order sampai tanggal 31 juli 2019, untuk distribusinya melalui penerbit wahana resolusi Jogja secara online, http://penerbitwr.com/tentang-kami/
“Melihat pasar kalau memang demand (permintaan) nya besar maka akan menggandeng gramedia,” jelasnya. (B)