7 Days Repo Rate Pengaruhi Suku Bunga Perbankan di Sultra

ilustrasi bi rate
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang merubah formula baru suku bunga acuan perbankan, dari BI rate menjadi 7 Days Repo Rate (7 DRR) memberikan pengaruh penurunan pada suku bunga yang ditetapkan perbankan.

ilustrasi bi rate
Ilustrasi

Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Bidang Ekonomi Moneter Harisuddin mengatakan, 7 DRR ini lebih mengikuti kondisi pasar karena ketika terjadi kenaikan suku bunga, maka pasar merespon kenaikan itu. Penurunan suku bunga ini, secara perlahan sudah mulai mempengaruhi suku bunga yang diterapkan perbankan di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menurut dia, penurunan suku bunga memang tidak bisa serta merta sekaligus. Perbankan perlu ada penyesuaian seperti menghitung bunga yang dibayarkan untuk tabungan dan deposito dengan pendapatan yang diterima melalui kredit.

“Kalau itu diturunkan semua, misal dikaitkan dengan deposito untuk 3 bulan bunganya sekian persen, 6 bulan bunga sekian persen. Kan sudah ada perjanjian. Tidak mungkin ketika bulan ini mereka naikkan misal enam persen, terus BI turunkan, nasabah bisa protes, jadi perlu ada penyesuaian” jelas Harisuddin saat ditemui di Kantor Perwakilan BI Sultra, Jumat (4/11/2016).

Dia melanjutkan, kebijakan BI Rate dahulunya diharapkan dapat menjadi acuan perbankan dalam menetapkan suku bunganya. Namun, setelah beberapa tahun, dilakukan identifikasi dan evaluasi ternyata BI Rate ini sudah jauh dari kondisi riil pasar. Sebelum terjadi perubahan kebijakan, suku bunga seharusnya ketika naik, perbankan juga menaikan suku bunganya.

“Transmisinya ke tabungan, deposito kemudian suku bunga kredit,” katanya.

Namun, bank tidak merespon kenaikan suku bunga BI Rate. Karena BI Rate itu dasarnya suku bunga rata-rata setahun, bukan suku bunga transaksional artinya setiap hari dilihat oleh bank. Oleh karena itu, BI membuat acuan kebijakan pada 7DRR. Di mana dapat dilihat pola transaksi harian antar bank dan suku bunga yang diberikan.

Mengingat perekonomian saat ini secara global sedang melambat, BI perlu stimulus untuk bisa menggerakakn perekonomian. Salah satunya melalui pertumbuhan kredit yang BI harapkan bisa berkesinambungan. (B)

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini