ZONASULTRA.ID,KENDARI– Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki daya tarik pariwisata yang diperhitungkan dan layak untuk dikunjungi oleh wisatawan.
Namun begitu, masih banyak sejumlah wisata di Sultra yang belum diketahui oleh masyarakat luas dan masih perlu promosi untuk mengenalkan wisata ini di dalam dan ke luar negeri. Berikut referensi 7 Wisata yang wajib Anda kunjungi di tahun 2016 versi zonasultra.id :
1. Samparona
Obyek wisata ini terletak di Kecamatan Sorawolio, 13 km dari pusat Kota Bau-Bau. Untuk mencapai air terjun Samparona, wisatawan dapat menempuh dengan berjalan kaki menelusuri jalan setapak dan melewati sawah dan kebun penduduk serta hutan tropis yang cukup lebat.
Obyek wisata ini berjarak sekitar 7 km dari tepi jalan poroses Kabupaten/Kota Bau-Bau–Pasar Wajo. Air terjun dengan ketinggian hampir 100 meter ini cukup dengan debit air yang selalu besar, mampu menghilangkan rasa letih setelah berjalan jauh.
Ditambah dengan suasana alam pegunungan menyuguhkan udara sejuknya dan hutan tropis yang masih asri yang berisi berbagai jenis burung.
2. Walengkabola
Pulau Muna merupakan salah satu pulau yang cukup menarik di Sulawesi Tenggara. Dengan kondisi pulau yang tersusun oleh batuan karst, membuat Pulau Muna menjadi pulau yang tampak keras karena di beberapa tempat memiliki kondisi lingkungan yang kering dan tandus.
Namun di beberapa lokasi, Pulau Muna menawarkan pesonanya tersendiri. Kalau kita mengunjungi Desa Oempu, Walengkabola, disana kita akan disuguhkan oleh pemandangan pantai yang indah dan keramahan penduduk meskipun untuk mencapai desa ini kita harus melalui daerah yang cukup gersang hanya ditutup oleh semak.
Memasuki desa, rumah-rumah panggung berjejer sepanjang jalan dengan pagar batu. Di suatu tempat, tampak penduduk membawa jerigen, alat mandi atau pun gerobak pembawa air. Di tempat itu, ternyata terdapat mata air di sebuah gua yang digunakan oleh penduduk untuk mandi dan cuci.
Gua dengan mata air berair tawar ini sangat menarik karena tersebar di beberapa tempat di Desa Oempu, Walengkabola, sehingga penduduk tidak hanya bergantung pada satu gua melainkan ada lebih dari tiga diluar sumur-sumur kecil yang digunakan untuk tempat mengambil air minum.
Selain gua dengan mata air, Desa Oempu, Walengkabola juga memiliki danau-danau karst yang berwarna biru. Di salah satu danau, digunakan sebagai tempat wisata, dimana setiap musim liburan sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat dari luar Walengkabola.
Danau yang berair payau ini digunakan juga untuk memelihara penyu. Konon, danau-danau ini dihubungkan oleh sebuah gua yang terhubung ke laut.
Begitu juga gua-gua yang memiliki mata air juga berhubungan dengan laut melalui sebuah gua yang baru sedikit yang telah di eksplorasi oleh cave diver dari Perancis, Australia dan Spanyol.
Desa Oempu, Walengkabola juga menawarkan pantai berpasir putih yang cukup indah dengan beberapa pohon kelapa yang melambai-lambai. Di salah satu sudut desa juga sudah dibuat semacam gazebo untuk menikmati pemandangan pantai indah dan di seberah nampak Pulau Buton.
3. Danau Biru
Kolaka Utara (Kolut), Hening, air yang jernih serta pemandangan dinding batu kapur yang menjulang tinggi menjadi pemandangan yang sulit dilupakan ketika menginjakkan kaki diobjek wisata danau biru yang berada dikabupaten kolaka utara.Objek wisata danau biru ini berlokasi didesa wawo yang berjarak kurang lebih 20 km dari lasusua ibukota kabupaten Kolut.
Wisata ini memberikan pengalaman tersendiri bagi setiap wisatawan yang berkunjung. bagi anda yang jenuh dengan setumpuk masalah dalam keseharian anda, maka objek wisata danau biru merupakan tujuan yang tepat untuk melepaskan seluruh penat.
Selain itu bagi pencinta fotography, keindahan dinding kapur dan birunya air danau akan menginspirasi anda dalam membuat sebuah foto yang indah.
Selain menawarkan keindahan panorama alam, objek wisata yang satu ini juga menyimpan cerita yang sangat dipercaya oleh masyarakat Kolut.
Menurut warga yang berada disekitar objek wisata ini, dahulu kala ada seorang putri raja mokole yang mencari kedamaian didalam hutan karena ada keinginannya yang tidak dipenuhi dan ketika sang putri meninggalkan tempatnya berdiam diri tiba2 terbentuklah sebuah danau yang saat ini dikenal dengan nama danau biru.
Hingga kini, pemerintah kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terus melakukan pembenahan ditempat objek wisata ini untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan menambah pemasukan asli daerah dari sektor pariwisata.
Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara optimis akan menghasilkan lebih banyak pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata seiring dengan diproklamirkannya sebagai kota wisata di utara Sulawesi Tenggara ini. (pariwisatasultra.com)
4. Tumburano
Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) atau yang lebih akrab dikenal Pulau Wawonii, adalah sebuah kabupaten baru yang dimekarkan pada tahun 2013 lalu. Daerah ini merupakan pemekaran dari daerah Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra).
Air Terjun Tumburano adalah permandian yang terdapat di Wilayah Desa Tumburano, Kecamatan Wawonii Utara. Air terjun ini adalah tempat wisata yang sangat ramai di kunjungi wisatawan baik itu wisatawan asin maupun Lokal.
Meskipun jaraknya dari pemukiman warga cukup jauh namun masyarakat pulau wawonii sangat mengandalkan tempat wisata ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat pulau ini dari berbagai benjuru yang berkunjung ke tempat wisata ini apa bila hari-hari libur, seperti Hari Raya Idul Fitra, Hari Raya Idul Adha dan hari-hari libur lainya.
Jarak permandian ini dari pemukiman warga berjarak kurang lebih tujuh kilo meter. Jalur yang menghubungkan antara pemukiman warga dengan permandian ini adalah jalan setapak kecil.
Untuk dapat sampai di lokasi permandian tersebut bisa dengan menggunakan kendaraan roda dua. Itupun disaat musim kemarau. Namun apa bila musim hujan, hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki.
Satu hal yang menarik adalah, disepanjang perjalanan menuju permandian ini, kita melawati lahan pertanian dan perkebunan warga yang ditumbuhi dengan berbagai macam komoditi, seperti kelapa, cokolate, pala, berbagai macam tanaman buah-buahan dan lain-lain.
Setelah sampai di lokasi permandia, kita dapa menikmati suasana hutan yang masih rimbun dan lestari. Kondisi ini menimbulkan suasana hawa dingin luar biasa. Suasana ini membuat pengunjung betah dan merasa berat untuk meninggalkan tempat ini.
5. Pulau Labengki
Pulau Labengki terletak di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jaraknya sekitar 70 km dari pusat kota Kendari. Pulau ini terdiri dari beberapa gugusan pulau karang besar serta pulau karang kecil. Sehingga Pulau Labengki dibagi menjadi Pulau Labengki Besar dan Pulau Labengki Kecil.
Di pulau ini terdapat banyak titik penyelaman. Lokasinya menjadi salah satu lokasi favorit bagi para penyelam. Selain menyelam, Anda juga bisa bersnorkeling tentunya. Pemandangan yang cantik, air lautnya pun berwarna biru jernih. Beberapa pantai di pulau ini memiliki hamaparan pasir berwarna putih. Membuat siapapun yang datang ke sini menjadi betah.
Selain itu, di sini juga terdapat salah satu spesies kima terbesar di dunia yakni Kimaboe. Kima sendiri merupakan sejenis kerang yang berukuran cukup besar. Ukuran kima di kawasan ini dapat mencapai hingga 50 cm dan merupakan spesies kima terbesar kedua di dunia. Sehingga di kawasan ini terdapat pula penangkaran untuk sejumlah spesies kima.
Fasilitas
Di pulau ini belum terdapat fasilitas seperti hotel, penginapan atau warung makan. Sebaiknya Anda membawa bekal makanan dan minuman sendiri. Atau bila mau, Anda bisa memancing di kawasan pulau ini, lalu ikan hasil memancing bisa Anda bakar untuk dinikmati.
Baca Juga :Â Pulau Labengki, Cahaya Surganya Alam Sultra
Sedangkan bila mau menginap, Anda bisa mendirikan tenda di sekitar kawasan pulau. Atau mendapatkan penginapan di sekitar pusat kota Kendari.Pulau Labengki berjarak sekitar 70 km dari kota Kendari.
Dari pusat kota, Anda bisa langsung menuju ke Pelabuhan Kendari. Kebanyakan kapal atau perahu yang ada di pelabuhan ini tidak stanby selama 24 jam serta tidak setiap hari beroperasi.
Dari pelabuhan, Anda bisa menyewa sebuah kapal atau perahu untuk menuju ke Pulau Labengki. Tarif sewanya berbeda-beda tergantung kesepakatan Anda dengan si pengemudi.Waktu tempuhnya sekitar empat hingga lima jam perjalanan, tergantung cuaca.
6. Tamborasi
Sungai Tamborasi merupakan sungai yang berukuran sangat pendek, hanya mempunyai panjang 20 meter dan lebar 15 meter. Dengan ukuran ini Sungai Tamborasi tercatat sebagai sungai terpendek ke dua di dunia setelah Sungai Reprua yang ada di Georgia dengan ukuran panjang 18 meter. Sungai ini mempunyai keindahan yang sangat mempesona tidak seperti kebanyakan sungai yang sering ditemui.
Terletak area pantai membuat sungai ini begitu berbeda. Sungai ini terkesan seperti sebuah danau, tetapi aliran air yang mengalir membuktikan bahwa ini adalah sungai.
Air sungai yang berasal dari sebuah mata air yang berada diantara bebatuan tebing yang segar, berwarna hijau dan air sangat tenang sekilas mirip dengan air danau tetapi sejatinya air disini mengalir. Hulu di Sungai ini berhubungan langsung dengan laut Pantai Tamborasi.
Letak Sungai Tamborasi dengan garis bibir Pantai tamborasi hanya berjarak beberap meter saja. Jelas bantaran sungai ini juga berupa pasir pantai. Kedua view sungai taborasi kolaka sulawesi tenggarakondisi air antara pantai dan sungai ini jauh berbeda.
Air yang ada di sungai terasa dingin dan segar, namun air pantai terasa akan hangat. Jadi apabila berkunjung di Tamborasi ini pengunjung akan memiliki 2 buah pilihan untuk berenang ataupun Cuma berendam. Kondisi sungai yang berhinpitan langsung dengan dinding tebing dan pohon-pohon yang berakar sampai dasar sungai menjadikan sungai ini terasa sejuk walaupun berada di pinggir pantai.
Ada mitos juga yang tersebar dikalangan warga sekitar Tamborasi ini. Konon apabila pengunjung ada yang bisa mengikatkan sebuah tali pada akar-akar pohon yang berada di pinggir sungai, penduduk setempat meyakini jodoh akan segera datang ataupun hubungan akan berjalan harmonis.
Dan apabila beruntung, pengunjung akan menemui hewan endemik dari Tamborasi yaitu monyet berbulu emas dan burung laut yang berkeliling di area pantai Tamborasi.
Sungai dan Pantai Tamborasi terletak di Desa Tamborasi, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ada beberapa pilihan akses apabila akan ke tempat wisata Tamborasi ini. Yang pertama bisa memalui udara dengan ruter perjalanan dari Bandara Sultan Agung Makasar ke Bandara Bandara Sangia Nibandera Kolaka dengan waktu tempuh sekitar 50 menit. Dengan Akses darat bsa menggunakan rute dari Kota Kendari ke Kolaka dengan memakan waktu 3-4 jam perjalanan.
Apabila menggunakan akses laut bisa dengan ditempuh dari Pelabuhan Makassar ke Pelabuhan Bajo di Kabupaten Bone. Waktu tempuhnya 3 jam dan dilanjutkan dari Pelabuhan Bajo ke Pelabuhan Kolaka dengan kapal ferry, dengan waktu tempuh 8 jam.
Dari pusat Kabupaten Kolaka ke Sungai Tamborasi membutuhkan waktu 1-2 jam lagi, dengan jarak sekira 90 kilometer ke arah utara.Ditempat wisata ini sudah ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan, ada Gazebo sebagi tempat beristirahat, kamar madi bilas dan beberapa tenda penjaja makanan. Untuk masalah penginapan disarankan untuk mencari di Kota Kolaka.
7. Wawolesea
Tak banyak yang tahu, wisata permandian air panas Wawolesea (Wales) menyimpan seonggok panorama alam nan indah. Wisata alam yang terletak di jazirah Tenggara pulau Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Konawe Utara, Kecamatan Lasolo, Desa Wawolesea ini dijamin seksi dan merangsang selera wisata Anda.
Terletak di antara pegunungan kapur, ratusan mata air panas dengan gelembung didihnya tak henti-hentinya mengeluarkan air panas dari perut bumi. ‘
Namun ada yang sedikit berbeda dengan wisata air panas lainnya; jika di tempat wisata air panas biasanya mengeluarkan air yang rasanya tawar, maka permandian air panas Wales ini mengeluarkan air panas yang rasanaya asin, persis seperti air laut, lengkap dengan aroma belerangnya yang siap memanjakan kulit pengunjung dengan suasana alamnya.
Dari sumur air panas, air tersebut kemudian mengalir ke sebuah kolam (yang terbentuk secara alami) yang berbentuk tangga-tangga (seperti sistem sangkedan pada persawahan). Bentuknya yang bertangga itu pun menjadi khas permadian ini.
(Baca Juga :Â 7 Lokasi Wisata di Sultra Paling Populer Sepanjang 2017)
Sementara itu, dasar kolam yang tersusun atas bebatuan kapur berwarna putih pun menambah indah puluhan kolam-kolam air panas tersebut. Jika dilihat dari kejauhan, maka Anda akan melihat gradasi air yang membiru dan menyatu dengan putihnya kapur. Sungguh indah. Jika pengunjung sedikit beruntung, maka satwa seperti monyet, burung, dan jonga (rusa) siap menyapa Anda.
Permandian Wales yang dibalut oleh rimbun pohon pinus pun turut menambah suasana alam Wales. Pengunjung pun tak usah khwatir dengan keruhnya air, karena dari sumur air panas dari perut bumi secara terus menerus mengalir sehingga sirkulasi air tetap terjaga.
Jika belum puas dengan air panasnya, maka Anda dapat naik ke subuah bukit di area tersebut dan menyaksikan eksotisme pemandangan laut yang berada di sebelah timur permandian wales. Wisata permandian air panas Wales dapat diakses menggunakan roda dua maupun roda empat. Dari Kota Kendari, perjalanan menuju Wales akan ditempuh sekitar 120 menit.
good article
Mantap artikelnya…
di perdalam lagi yaa artikelnya mas Ilham Surahmin.. pesona SULTRA masi bnyak kok..
semangat
iya terimaksih masukannya 🙂
ini min,, sebagai referensi artikel juga =D
http://zonangopi.blogspot.com/2016/01/pulau-di-sultra-yang-rugi-jika-tak-dikunjungi.html
min sungai Tamborasi benar-benar beda ya dengan sungai-sungai biasanya, selain wrna air nya yg berbeda, pemandangan nya juga benar-benar indah
btw makasih ya min infonya
Samparona memang menjadi tempat yang cocok dikunjungi. pemandangan nya yang luar biasa bikin greget pengen berburu foto disana
btw thanks min buat infonya