7 Tips Perencanaan Keuangan Ala OJK

7 Tips Perencanaan Keuangan Ala OJK
OJK SULTRA- Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara Muhammad Fredly Nasution (kedua dari kiri) saat memberikan sambutan dalam acara Capacity Building kepada puluhan jurnalis se-Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (11/12/2018) di Kolaka. (ISTIMEWA).

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menata keuangan dengan baik agar tidak boros bukan hal yang mudah dikerjakan. Pasalnya, sifat dasar manasia yang tidak pernah puas menyebabkan keinginan akan sesuatu terus hadir.

Nah, Kepala Sub Bagian Pengawas Bank I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra Amiruddin Muhidu memaparkan 7 tips perencanaan keuangan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar keuangan bisa dikelola dengan baik.

1. Harus mempunyai impian

Impian yang dimaksud adalah tujuan yang akan kita capai, di mana impian ini tidak boleh sesuatu yang mengawang. Harus jelas, terukur dan ada waktu kapan kita akan capai impian tersebut.

Contohnya: naik haji atau umroh, biaya sekolah anak hingga wisuda, investasi, bisnis, bertani sawah, beternak, dan tabungan.

2. Kenali keadaan keluarga

Dengan mengenali kebutuhan keluarga, maka kita dapat mengetahui berapa kebutuhan keuangan yang harus dikeluarkan setiap bulannya.

Mulai dari mencatat data keluarga kemudian mencatat kebutuhan keluarga dan menghitung jumlah harta dan hutang. Sehingga, kita dapat mengatur arus uang yang keluar.

3. Periksa dan cek kesehatan keuangan

Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan keuangan kita, kita harus membatasi cicilan dan hutang sekitar 35 persen dari jumlah pemasukan kita dalam sebulan.

Setelah itu, kita harus menyiapkan dana darurat untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu pada diri atau keluarga kita. Minimal dalam sebulan 3 kali kita melakukan saving untuk itu.

Harus ada saving rutin setiap bulan yakni 10 persen dari penghasilan kita. Tidak boleh, uang yang di saving adalah sisa dari uang yang telah dibayarkan untuk kebutuhan kita. Jadi, saving sudah memiliki porsi sendiri sebelum kita melakukan pengeluaran.

4. Membuat anggaran

Dengan membuat anggaran kita dapat memahami kebutuhan kita setiap bulannya.

Pertama, kita harus merinci berapa uang masuk dalam sebulan melalui pemasukkan rutin dan tidak rutin.

Pemsukaan rutin adalah gaji, penghasilan usaha sampingan. Setelah itu kita membuat rincian pengeluaran rutin bulanan seperti listrik, air, transportasi, dan makan.

Pemasukan tidak rutin adalah bonus tahunan yang biasa kita dapatkan. Ini keperuntukkannya bisa kita bayar untuk pembayaran pajak kendaraan dan bumi bangunan, biaya hari raya atau liburan akhir tahun.

5. Tips pengendalian anggaran

Selanjutnya adalah, kita harus bisa mengendalikan anggaran. Mulai dari membuat anggaran yang baik, kemudian menentukan zakat atau sedekah kita minimal 5 persen, kewajiban utang tidak boleh lebih dari 30 persen, dana proteksi 5 persen, menabung dan investasi 10 persen dari penghasilan setiap bulan.

Dengan membuat rincian jelas seperti ini, maka kita dapat membedakan mana kebutuhan dan keinginan.

6. Bijak dalam berhutang

Berhutang bagi sebagain orang adalah salah satu solusi ketika sedang membutuhkan uang dalam kondisi mendesak. Namun, ada pula yang berhutang hanya untuk memenuhi keinginan ketika membutuhkan sesuatu yang belum menjadi kebutuhannya.

Padahal penting bagi kita sebelum menghutang adalah meyakini apakah uang utang tersebut kita butuh atau tidak, kemudian harus diperhitungkan juga apakah kita sanggup untuk melunasi hutang tersebut.

Jika setelah pertimbangan kita tidak dapat memenuhinya lebih baik tidak mengutang. Daripada mengutang namun berakhir dengan pengelolaan keuangan yang amburadul.

7. Risiko kehidupan

Dalam perencanaan keuangan, yang perlu juga kita lakukan adalah menyiapkan dana untuk proteksi diri kita, sehingga ketika kita meninggal dunia, maka ahli waris kita masih mendapatkan santunan.

Kemudian, proteksi aset kita baik itu rumah atau kendaraan motor dan mobil melalui asuransi, sehingga ketika ada musibah kita tidak perlu mencari uang untuk memperbaikinya atau menggantinya.

Dari 7 tips perencanaan keuangan ini, Amiruddin menarik kesimpulan bahwa kita harus membiasakan diri berinvestasi tidak dari sisa penghasilan melainkan dari penghasilan itu kita sudah memporsikan 10 persen investasi.

Serta formula cerdas perencanaan keuangan adalah sebisa mungkin pemasukkan kita diperuntukan untuk 40 persen investasi dan 60 persen konsumsi. (a)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini