ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Banjir bandang yang melanda Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak 2 Juni 2019 lalu ditingkatkan statusnya menjadi darurat banjir.
Untuk mengatasi kondisi ini, Kondim 1417 Kendari berkoordinasi dengan Korem 143 Halu Oleo Kendari menurunkan 76 personelnya melakukan evakuasi korban banjir di wilayah Bumi Oheo itu. Tim dipastikan tiba dini hari tadi, dan diperbantukan dari pihak Koramil Konut.
Tak hanyai itu, fasilitas penyelamatan seperti, kendaraan operasional roda empat dan dua, tenda lapangan, tenda dapur, perlengkapan masak, LCR, OBM/motor tempel dan fasilitas lainnya juga melengkapi aksi kemanusiaan itu.
Bupati Konut Ruksamin menyampaikan telah menerima laporan bantuan pasukan bencana di wilayah kepimpinanya itu. Personil yang diperbantukan itu dipimpin langsung Mayor Infantri Hendrik.
(Baca Juga : Banjir Bandang Konut, 855 Rumah Tenggelam, 56 Hanyut, 4.089 Warga Mengungsi)
“Kami sangat bersyukur. Semoga kehadirian semua pihak yang turun langsung membantu, dapat meringankan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,”ungkap mantan Ketua DPRD Konut ini, Minggu (9/6/2019).
Sebelumnya, kata Ruksamin, ratusan personel mulai dari BNPB RI, Basarnas, BPBD Provinsi, BPBD Konut, Kepolisian, Dinas Sosial Konut, Dinas Kesehatan Konut, dan jajaran SKPD Konut juga terus bekerja di lapangan memberikan pertolongan kepada para korban bencana banjir.
Diberitakan sebelumnya, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, bencana alam yang terjadi sejak, Minggu (2/6/2019) itu membuat 1.055 Kepala Keluarga (KK), 4.089 jiwa mengungsi. 56 unit rumah warga di enam kecamatan tersebut hanyut tanpa sisa dihantam banjir.
(Baca Juga : Jembatan Penghubung Sultra-Sulteng Amblas, Lima Kecamatan di Konut Terisolasi)
Selain itu, ribuan rumah tenggelam hingga setinggi 4 sampa 6 meter tinggal menyisahkam atap rumah, 3 bangunan mesjid tenggelam, 3 jembatan putus diterjang banjir, 2 unit rumah sekolah tenggelam banjir dan 13,7 hektar sawah terendam banjir.
Situasi itu, membuat daerah hasil pemekaran Kabupten Konawe 2007 silam ini darurat banjir. Sebagaian harta benda masyarakat pun tak bisa terselamatkan dari kepungan banjir, kerugian ditaksir mencapai miliyaran rupiah. (a)